Thursday, March 15, 2012

[fanfic] Comfort

Cast: Ueda Yuusuke, Hirano Kinari, cameo Fudoumine boys
Fandom: TeniMyu 2nd Season
Rating: PG
Warning: BL, AU, OOC
Disclaimer: I own nothing
Note: hyaaaaaaaa kenapa gue niat sekali nulis ini ya XD *menempeli Ue-chan dan buchou mini* Maaf kalo geje


Tak ada yang lebih membuatnya lebih kesal lagi hari itu saat membuka pintu geser tradisional dan menyelipkan kepala ke antara lembaran noren dan melihat toko mungil itu penuh dengan wajah-wajah yang sangat tak ingin dilihatnya saat ini. Kinari menarik nafas panjang sementara kedua alisnya berkerut tak senang. Rasanya ingin sekali berdiri tegak dan berbalik saja lalu pulang tetapi nampaknya salah satu dari mereka sudah melihatnya dan langsung memanggil namanya dengan ceria.

“Ah, kareshi-san da~”

Urat di pelipis Kinari menonjol dan ia akhirnya membawa dirinya masuk setelah menutup pintu geser di belakangnya. “Namaku Kinari, tahu,” gerutunya seraya menjatuhkan diri ke sebuah kursi yang berada paling dekat dengan pintu; sengaja tak bergabung dengan mereka yang duduk berjejer di tiga meja yang dirapatkan jadi satu. “Jangan ubah-ubah nama orang seenaknya.” protesnya lebih lanjut.

“Sudah lama tak bertemu, kenapa ketus sekali?” cetus seorang pria mungil yang duduk di sebelah pemuda bersenyum lebar.

Kinari mendengus. “Apanya yang sudah lama? Baru dua minggu yang lalu kita pergi minum sake kan?”

“Ah, benar juga.” Pria itu tertawa.

“Eeeeeh? Kenapa Mao-san minum-minum dengan Kareshi-san tapi tidak mengajakku? Mou. Curang sekali.” Protes pemuda di sebelahnya.

“Kau kan sedang pulang ke rumah orang tuamu waktu itu, Youichirou. Siapa lagi yang bisa kuajak minum kalau bukan Kinari dan Yuusuke kan?”

Yoichirou mengangguk-angguk, tertawa lebar seraya menjangkau segelas es teh di depannya. “Ah, sou, sou.”

“Haaah. Curang sekali. Memangnya aku ini tidak bisa diajak minum ya?” kali ini seorang pria yang mengenakan setelan rapi memprotes. Mao mengangkat alisnya pada pria itu, “Yang benar saja. Mana mau aku minum-minum dengan orang yang kerjaannya telepon terus dengan pacar tercinta?”

“A, aku bukan pacarnya!” sanggah pemuda yang duduk di hadapan Kyoushirou dengan wajah luar biasa merah sementara Kyoushiro hanya nyengir.

Mao kembali mengangkat alisnya, “Memangnya aku bicara tentangmu, Fuumin?”

“Hidoi! Mou, Kyou-chan! Katakan sesuatu dong.” Protesnya.

“Eeeh? Memangnya aku harus bilang apa? Aku kan memang suka teleponan denganmu. Yah, meskipun kau bukan pacarku.”

“Kyou-chaaaaaaaaan~”

Youichirou terbahak-bahak sementara Mao tersenyum miring sembari mengulum sendok es krimnya. Saat itu sesosok tegap masuk dari bagian belakang toko, membawa sebuah nampan dengan tiga gelas es teh di atasnya.

“Kalian ribut sekali,” komentarnya, meletakkan masing-masing gelas di hadapan seorang pemuda cantik berwajah lancip yang menggumamkan terima kasih, Mao dan Fumiya yang masih sibuk merajuk. Yuusuke tersenyum lebar saat melihat Kinari. “Ah, kau datang rupanya. Sudah selesai kerja sambilannya?”

Kinari mengangguk. “Aku minta es jeruk saja.” Ujarnya pelan.

Yuusuke mengangkat alis. “Tidak mau matcha dan vanilla seperti biasa?”

Kinari menggeleng. Youichirou terkekeh geli. “Kareshi-san sepertinya mood-nya sedang buruk, Yuusuke-san. Sejak tadi cemberut terus loh.”

“Uruse.” Cetus Kinari seraya melengos, pura-pura sibuk dengan handphone-nya. Ia pura-pura tuli saat Yuusuke bertanya ada apa dan membiarkan yang lain menjawab untuknya. Apapun itu, dia tak begitu menyimak. Terserah saja mereka mau bilang apa. Kinari hanya berharap mereka akan cepat pergi jadi ia bisa berduaan dengan Yuusuke.

Kinari menarik nafas panjang dan menghelanya perlahan-lahan saat Yuusuke kembali dan meletakkan segelas es jeruk di hadapannya. Ditahannya dirinya agar tak mengangkat kepala karena Yuusuke tetap berdiri di hadapannya. Ia yakin Yuusuke pasti sedang menatapnya dengan pandangan bertanya dan mungkin juga tak senang karena ia bertingkah seperti anak kecil yang ngambek karena tak dibelikan mainan.

Tapi sungguh, ia benar-benar tak peduli saat ini. Seharian ini rasanya semua hal tak bisa berjalan dengan semestinya dan tiap kejadian hanya membuatnya makin kesal. Jadi sebelum ia meledak, Kinari memutuskan untuk pergi saja dan menemui pacarnya. Ia tahu Yuusuke akan bisa membuatnya lebih tenang dengan nasehatnya yang entah kenapa selalu terdengar masuk akal.

Ya, julukan Youichirou padanya itu memang benar. Sejak ia pacaran dengan Yuusuke dua tahun yang lalu, dia dijuluki begitu. Kinari tak begitu mengenal orang-orang itu kecuali Mao yang sudah berteman dengan Yuusuke sejak lama. Youichirou pun dikenal Kinari karena pacaran dengan Mao. Kyoushiro pelanggan tetap toko es krim itu dan ia selalu datang dengan Fumiya dan mengaku kalau tak ada apa-apa di antara mereka. Kazuhiro tinggal tak jauh dari situ dan masih bersaudara dengan Yuusuke jadi ia sudah sering mampir sejak kecil. Entah bagaimana akhirnya mereka semua bisa saling kenal satu sama lain dan sering main bersama.

Ia sendiri mengenal Yuusuke beberapa tahun yang lalu ketika ia masih duduk di bangku SMU. Saat itu ia datang melihat-lihat pertandingan inter high yang diikuti sekolahnya dan iseng menonton pertandingan kendo. Ia ingat ia melihat sosok yang begitu menarik perhatian di tengah arena. Wajahnya memang tertutup pelindung kepala tapi orang ini mengeluarkan aura yang tidak bisa disepelekan. Permainan kendonya pun luar biasa. Ayunan pedangnya mantap dan seruannya pun benar-benar membuat lawannya mengkerut. Sungguh tak aneh ketika akhirnya orang itu berhasil meraih medali emas.

Ia sama sekali tak menyangka kalau orangnya berwajah sangat ramah dan senyumnya pun begitu bersahabat. Mungkin bisa dibilang kalau Kinari sudah sangat tertarik sejak mereka berjabat tangan berkat teman Kinari yang ikut klub kendo dan mengenal Yuusuke. Baru beberapa tahun setelah itu Kinari memberanikan diri mengajak Yuusuke kencan dan ia senang luar biasa karena Yuusuke tak menolak.

Kinari pun cukup takjub bahwa teman dekat Yuusuke adalah mantan berandalan nomor dua di kota itu (sekarang mengurus kedai sake milik keluarga dan pacarnya pun orang yang menarik). Nomor satunya pun (Kinari sempat tak percaya orang secantik itu mantan berandalan) bahkan cukup akrab dengan Yuusuke. Menurutnya, mereka sebenarnya orang baik, hanya sering disalahpahami.

Sungguh, dilihat dari sisi mana pun, Yuusuke adalah sosok anak idaman. Tampan, mandiri, bertanggung jawab, tegas dan sungguh bertanggung jawab. Ia tak memprotes meskipun harus rela tak kuliah dan mengambil alih usaha keluarganya ini. Katanya, ia senang membuat es krim dan senang melihat wajah orang-orang yang datang menjadi bahagia karena memakan es krimnya. Kinari mengejeknya dan Yuusuke hanya tertawa. “Memang kenyataannya begitu, kok.” ujar Yuusuke waktu itu dan Kinari tak bisa menyangkal karena es krim buatan toko milik Yuusuke itu sangatlah enak, jauh melebihi es krim di toko manapun.

Telinganya menangkap suara tawa orang-orang itu yang meledak begitu kerasnya. Mau tak mau, Kinari melirik dan melihat mereka sedang menertawakan Fumiya yang entah berbuat apa hingga wajahnya merah dan nyaris menangis. Kyoushiro menepuk-nepuk punggungnya, berusaha menenangkan meskipun wajahnya berkerut aneh karena menahan tawa. Fumiya memeluknya dan menepuk dada Kyoushiro dengan sebal. Yuusuke pun ikut terbahak-bahak dan mengacak-acak rambut Fumiya dengan gemas.

“Nih, kuberi es krim strawberry gratis. Jangan menangis lagi ya,” ujar Yuusuke.

“Aaaaah, curang! Masa harus menangis dulu baru diberi gratisan?” tukas Kazuhiro iri dan disetujui oleh Youichirou dan Mao yang ikut protes.

“Kalian jahat!” seru Fumiya keras meski teredam kemeja Kyoushiro yang masih belum berhasil melepaskan pelukan Fumiya dan hanya pasrah saja kemejanya jadi agak basah terkena airmata.

Kyoushiro akhirnya menepuk-nepuk kepala Fumiya dengan lembut. “Sudah, sudah. Salahmu sendiri salah ambil kan? Yuk, pulang. Aku akan masak makan malam untukmu.”

“Hontou?” Fumiya mengangkat kepalanya, “Aku mau hamburg steak plus spaghetti dan omelet!”

“Oi, oi!”

“Ii na,” komentar Youichirou sambil mengambil mantelnya juga karena Mao member isyarat kalau mereka juga sebaiknya pulang saja, “Mao-san mau masak makan malam untukku juga tidak?”

Mao mendengus, “Kecuali kau mau makan menu yang sama dengan keponakanku, aku tak keberatan.” Pria mungil itu kemudian membuat tanda salut dengan dua jarinya pada Yuusuke, “Jya ne, Yuusuke.”

Yuusuke mengangguk, “Ou. Hati-hati di jalan, kalian semua~”

Youichirou membungkuk lalu mengejar Mao yang sudah berlalu meninggalkan toko, “Chotto matte yo, Mao-san!”

Kazuhiro pun ikut membereskan barang-barangnya, berujar kalau sudah waktunya ia harus berangkat kerja sambilan. Yuusuke membekalinya sekotak manisan buatan ibunya untuk diberikan pada ibu Kazuhiro. Pemuda berwajah lancip itu nyengir senang lalu mengatakan kalau toh manisannya akan dihabiskan olehnya. Kyoushiro menunggu Fumiya yang minta ijin menggunakan kamar mandi tamu untuk cuci muka. Kinari masih menghabiskan es jeruknya dengan malas-malasan.

“Nanda, Kinari-kun? Dari tadi terlihat bosan sekali.” Tegur Kyoushiro ramah.

Kinari mengerjap. Pria itu memandangnya sambil tersenyum tapi Kinari paham dia sedang dikritik. Kinari pun jadi agak segan karena Kyoushiro lebih tua dari mereka semua yang tadi ada di situ. Ia berdeham, “Umh. Maaf. Aku hanya…” ia mendesah, “Hari ini capek sekali dan… maaf ya, Kyou-chan.”

Kyoushiro mengibaskan tangannya dengan segan, “Eh? Kenapa minta maaf padaku?” pria itu tertawa, “Tumben saja loh, Kinari-kun datang dengan wajah masam begitu. Apalagi sama sekali tidak tersenyum pada Yuusuke-san. Sedang bertengkar? Ah, tapi kalau bertengkar, tak mungkin Kinari-kun datang kemari ya?”

Kinari baru saja membuka mulut untuk menjawab tapi Fumiya sudah kembali, kelihatan lebih segar, dan mengenakan jaketnya. “Yuk, Kyou-chan.”

Kyoushiro mengangguk dan pamit pada Yuusuke yang mengantar mereka sampai ke pintu. “Datang lagi ya. Hati-hati di jalan.”

Suara pintu geser menutup dan helaan nafas Yuusuke mendului suasana yang mendadak sepi. Yuusuke tertawa pelan. “Selalu ramai kalau ada mereka ya. Begitu pergi langsung terasa sepinya.”

Kinari mengangguk. Ia masih tak mau menatap Yuusuke yang sudah bergerak membereskan mangkuk-mangkuk bekas es krim dan gelas-gelas. Kinari memperhatikan Yuusuke yang sibuk bergerak ke sana kemari dan sempat mengangkat telepon yang berdering beberapa kali lalu kembali membereskan meja dan menyusun menu baru juga menyambut satu dua orang pengunjung lain. Bibirnya mengerut tak senang, pun ia hanya mengangguk berterima kasih saat Yuusuke meletakkan segelas es jeruk baru di hadapannya dan mengambil gelasnya yang sudah kosong.

Nampaknya memang ia harus bersabar sampai toko tutup dua jam lagi atau pulang saja.

*****

Yuusuke menarik kursi di hadapan Kinari setelah meletakkan sepiring mochi dango di atas meja bersama dua gelas ocha hangat. “Haaaaah, akhirnya selesai juga.” Ujarnya seraya melipat celemek hitamnya dengan rapid an meletakkan di atas meja, di dekat tangan Kinari. “Ah, setelah ini harus mengecek persediaan buah-buahan dan kue kering. Ah, lapar tidak? Aku tidak sempat masak apa-apa hari ini jadi kita ke tempat Sho-chan saja yuk.”

Kinari menarik nafas, “Aku pulang saja deh,” cetusnya cepat dan langsung berdiri untuk mengenakan jaket dan menyandang tasnya.

“Eh?” Yuusuke mengerjap bingung. “Pulang? Kita kan belum bicara sama sekali, loh.”

Kinari merengut, “Memangnya salah siapa?”

Alis tegas Yuusuke terangkat sebelah. Pandangan matanya tak lepas dari sosok Kinari yang entah kenapa Nampak kesulitan dengan jaketnya. “Duduklah.” Ujarnya pelan.

Kinari memandangnya lalu perlahan duduk kembali, sebal karena tak bisa melawan kalau Yuusuke sudah menggunakan suara pelan namun tegasnya. Meski begitu, Kinari duduk menyamping dan sibuk memainkan ujung jaketnya. Ia hanya bisa mengerjap saat Yuusuke mengambil satu tangannya dan menggenggam dengan erat.

“Ada apa sih? Yang seperti itu tadi tak sopan sama yang lain, loh. Kalau memang kesal padaku dan ingin marah, tidak harus ditunjukkan ke semua orang kan?”

Kinari menghela nafas. Memang beginilah. Dia susah menduga kalau Yuusuke pun sadar kalau mood-nya sedang tidak bagus. “Aku bukannya marah padamu, kok.”

“Sou?”

Kinari mengangguk.

“Yokatta,” Yuusuke tersenyum, mengeratkan genggaman, “ Jya, nande?”

Kinari menghela nafas lagi lalu memutar duduknya menghadap Yuusuke lagi. “Hari ini… tidak enak saja. Rasanya semuanya salah. Mulai dari bangun tadi, keran kamar mandi rusak lalu petugas yang kupanggil tidak datang juga jadi aku telat datang ke tempat baito. Karena itu, jadinya aku dimarahi dan kau tahu bosku kan? Kalau sudah kesal, semua kesalahan sampai yang terkecil pun diungkit terus. Padahal aku sudah minta maaf loh dan aku juga sudah kirim email sebelumnya kalau aku akan telat datang. Lalu teman kerjaku di tempat yang satu lagi tidak masuk jadi aku harus jaga sendiri padahal ada rombongan yang datang. Mana mereka semua cerewet dan bosku juga jadi senewen sekali. Kunci sepedaku hilang, pula. Aaaaargh, pokoknya aku kesal sekali. Jangan tertawa dong, Yuusuke!”

Yuusuke menutup mulutnya dengan tangannya yang satu lagi dan menggigit bibirnya keras-keras karena Kinari benar-benar kelihatan kesal. Ia berdeham saat Kinari mendelik padanya. “Hai, wari, wari.” Yuusuke berdeham sekali lagi. “Lalu? Ke sini naik apa?”

Kinari menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi, “Tentu saja jalan kaki. Kan tidak begitu jauh.”

“Ah,” Yuusuke mengangguk-angguk. Ditekannya ibu jarinya ke punggung tangan Kinari lalu mengelus dengan lembut. “Pasti capek sekali ya. Waktu sampai ke sini ternyata sedang ramai jadi kau tambah kesal?”

“Maa,” bisik Kinari.

“Coba kalau bilang begitu dari tadi, aku kan bisa menyuruh mereka pergi saja atau mengajakmu ke dalam.”

Kinari memutar matanya, “Mana mungkin kan? Memangnya kau bisa mengusir mereka? Bagaimanapun mereka kan pelangganmu juga dan kalau di dalam, aku harus melakukan apa? Nanti malah mengganggu.”

“Tidur saja di kamarku. Kan tak ada yang melarang.”

Entah kenapa, Kinari merasa pipinya memanas. Ditekannya tangan Yuusuke sambil tersipu dan Yuusuke balas menggenggam sambil nyengir lebar.

“Tapi mereka itu orang-orang yang menyenangkan loh. Aku tak bisa jadi sebal kalau ada mereka.” Yuusuke berujar lagi, menusuk sebutir dango dengan tusuk bamboo dan mengunyah. Kinari mengikuti contohnya. Dia suka sekali mochi dango buatan Yuusuke itu. “Aku tahu sih.”

Tanpa diduganya, Yuusuke menarik tangan Kinari yang sejak tadi digenggamnya dan mendaratkan bibirnya ke punggung tangan Kinari. “Aku tahu. Maaf ya. Mungkin seharusnya aku lebih sensitif untuk urusan seperti ini.”

“Maa ii.” Bisik Kinari sambil melepaskan tangannya. Dia sebenarnya tak bermaksud membuat Yuusuke ikut merasa tak enak. Bagaimanapun, hari buruknya sama sekali bukan karena Yuusuke. Toh, dia datang ke sini juga untuk bertemu Yuusuke dan mencari ketenangan. Bukannya cari ribut atau semacamnya. “Maaf ya. Seharusnya aku tidak bertingkah seperti tadi,” Kinari membungkuk.

Tak ada jawaban dari Yuusuke yang hanya memandangnya beberapa saat. Pria itu lalu menggerakkan jari-jarinya, member isyarat pada Kinari untuk mendekat. Kinari memajukan tubuhnya, “Apa?”

Yuusuke masih menggerakkan tangannya sampai akhirnya Kinari berdiri dan berjalan ke arahnya. Ketika Kinari berdiri di sebelahnya dengan pandangan tak mengerti, Yuusuke pun berdiri. Kedua lengannya yang kokoh merengkuh pundak Kinari dan menarik pemuda itu dalam pelukan. Kinari hanya sanggup tertegun meski detik berikutnya ia balas melingkarkan lengannya ke pinggang Yuusuke dan merebahkan kepala ke pundak Yuusuke.

Dihirupnya wangi Yuusuke yang manis seperti es krim dan buah-buahan segar, juga sedikit berbau susu bercampur dengan parfum Yuusuke yang maskulin. Yuusuke menyusupkan wajah ke antara helaian rambut Kinari yang lembut dan Kinari mengeratkan pelukannya. Begitu saja dan Kinari mulai merasa mood-nya membaik.

Mereka berdiri seperti itu selama beberapa menit yang terasa begitu lama sampai Yuusuke mengecup pucuk kepala Kinari dengan sayang dan mengusap-usap punggung Kinari.

“Masih tidak mau bertemu orang lain?” tanyanya lembut sambil menunduk.

Kinari mendongak dan memiringkan kepalanya sedikit, “Kenapa memangnya?”

“Mau temani aku makan malam di tempat Sho-chan? Aku tidak tahu mau masak apa untuk makan malam dan kamu pasti juga lapar kan?”

Kinari mengangguk. “Mulai lapar juga sih.”

Yuusuke tersenyum dan mengangguk. “Tak usah khawatir. Ini kan masih tengah minggu. Tempatnya Sho-chan tak akan terlalu ramai.”

Kinari berpikir sejenak lalu mengangguk. “Terserah Yuusuke saja deh.”

Jemari Yuusuke menyisir poni Kinari, “Jangan begitu, dong. Kalau kamu lebih ingin di sini saja, kita bisa telepon pesan antar saja.”

Kinari mengedikkan bahu. “Tak apa. Benar, kok.”

“Honma?”

Kinari mengangguk. “Hontou. Tapi,” Kinari kembali merebahkan kepalanya ke pundah Yuusuke, “Begini saja dulu sebentar lagi saja tak apa kan?”

Yuusuke tersenyum lebar dan kembali mengeratkan pelukannya. “Ee wa.”

 

73 comments:

  1. Ah, yang orang dewasa emang beda ya gayanya menghadapi orang moody. *dilempar*

    LOGAT ITUUUUUUUUUUUUU

    ReplyDelete
  2. Hari ini juga gw salah2 melulu sepertinya dan jadi setres hauuu aku ingin Ue-chan buat dusel2 jugaaaa :(

    *bergabung ke groupies Ue-chan*

    ReplyDelete
  3. Habis, Ue-chan pun kesannya orangnya lumayan tenang gitu ya XD

    Kansaiben itu emang moe yaaaaaaaaaaa

    ReplyDelete
  4. kalau kau yang salah, nanti kau disuruh loncat kodok sama Ue-chan, tanuki XD

    ReplyDelete
  5. ..........iya juga. :/ Ue-chaaaaannnnn *mendusel* *teuteup*

    ReplyDelete
  6. *datang masuk kedai dan duduk dgn pede* Vanilla ice cream pake cinta nya 1 yah, yuusuke-san~ *dpites kinari*
    Keren sekali sih buchou ini... (>.<)

    ReplyDelete
  7. Kenapaaaa???!!!!!!

    Mama-san, aku kan lemah terhadap Kansai-ben!!!!! *diam2 memasukkan Ue-chan ke list stalk*

    Ue-chan, kau dewasa ya... & Kinari manis...

    Jadi Ue-chan, karena aku suka Kinari juga, bolehkah aku menjadi penghuni tak tetap Fudoumine? Lock on~!! <3

    DETEKOI YA!!!!

    ReplyDelete
  8. eeeee bolehkah aku tukar tempat dengan Kinari sehari saja, ne? Kinari, ne? Ne? Aku butuh yang ganteng dan hangat, ne? Ne? *menyusup ke kedai es krim*

    beruntungnya kamuuu Kinariiii, itu pacarnya orang baik-baik puuun. *dijitak Jinshan dan Micchi*

    ReplyDelete
  9. Yabai, niyaniya ga tomaranai XDDDDDDDDDDDDDDDDDDD
    Setting hubungan antara para makhluk ini sungguh menarik XDD Dan ini mau usianya berapapun kalo di depan Uechan semuanya langsung berubah jadi bocah fanboy gitu ya? XD

    Apa ini Kinarinya tsundereeeee. *mamam* Dan Uechan bau eskrim ternyata ya. 8DD *ikut mengendus*
    Lalu terima kasih untuk KyoFumi-nya mama-san!!*guling2 bahagia*

    ReplyDelete
  10. Ue-chan: ............... kami tak punya menu seperti itu

    Dia memang kereeeeeeeeeeeeeen

    ReplyDelete
  11. Kau pasti belum nonton itu Team Collection DVD-nya Fudoumine yaaaa? Ue-chan ngomongnya pake kansai-ben teruuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuus *makin meleleh*

    KAPPA, URUSE WA!

    ReplyDelete
  12. Lu tau kan, kalo udah dibilang baik, nanti suka gue bikinin konflik XDDDDD *ngumpet*

    Ah, tidak, Ue-chan. Aku begitu sayangnya pada dirimuuuuu *mengembalikan Ue-chan ke lemari bersama jejeran pria tampan*

    ReplyDelete
  13. *tusuk pipinya Tacchin*

    Ue-chan memang hebat ya. Sasuga pemilik kedai es krim #eh Buktinya Kyou-chan pun ikutan jadi fanboy XD

    Aku sungguh tak tahu Kinari itu orangnya kaya apa. Tapi dia cantiiiik jadi asik dibikin tsuntsun <3

    Ahahahahaha sama-samaaaaaa. Tapi mereka kan tak pacaran (belum? langsung menikah? eh?) dan aku sungguh bingung bikin obrolan rame, makanya jadi kebanyakan POV-nya Kinari yg lagi sebel

    ReplyDelete
  14. MAMA-SAN >F
    asal hepi ending sih aku tak keberatan

    sungguh kompleks perumahan (?) ini kenapa isinya semua menggoda? Bahkan penjual makanan saja ganteng, ini tidak adil. *bikin tenda permanen di depan kedai es krim dan satu tenda lagi di depan kedai sake*
    Kinari kalau ketemu Dai-nyan bisa perang atau malah ceriwis berdua ya, itu?

    ReplyDelete
  15. AHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA

    Ih, salah siapa ya bikin cerita begini *gigit*

    Pasti malah.... tambah ribut? XD

    ReplyDelete
  16. o( > v < )o

    Karisma Uechan begitu besar sampai-sampai Kyouchan dan Mao pun ikut jadi fanboy? XDD Lucu yg Mao sama Oumi langsung protes begitu Fuumin dikasih es krim gratis XDD

    Saya menerima segala jenis tsundere jadi ini sangat nyamnyam :9

    Belum pacaran aja udah ichaicha dengan semena-mena begitu? Kenapa ga nikah aja sekalian sana. Saya restui! XDD

    ReplyDelete
  17. lalu aku penasaran itu Kazu apa tidak ber-sunmason (Kazu: aku bukan Shinji!!!)
    eh, salah siapa? Bukannya Tacchin dan mama-san yang langsung menasbihkan (?) Kinari dan kapten Yuusuke? Saya menerima segala jenis fuwa-fuwa :3
    Kinari itu memang imuuuut!! Ceriwis tapi lucu!!! AAAAAA-------!!! *menggelinding tak jelas*

    ReplyDelete
  18. @Tacchin: Karena mereka gak pernah dapet gratisan? XDD Makanya jadi fanboy dalam rangka bisa dapet gratisan #eh

    Yappari sesama tsundere menarik tsundere lain? >:)

    trus kebayang mereka pake baju pengantin dengan pose dere2 gitu XDDD

    @Nei: Dia cowok misterius XD

    Ya kalo gitu salah mereka dong. Salah Ue-chan kenapa ganteng dan salah Kinari kenapa nempel2 sama Ue-chan *angguk*

    Pas di SHL itu yaaa, dia sama IzuKen emang ceria banget sih XD

    ReplyDelete
  19. jadi mereka fanboy karena ada alasan? XDDD licik juga ya ternyata gerombolan ini XD

    saya bukan tsundere >:|

    Gaun? Kimono? *bahas* trus bukannya upacara pernikahan malah sibuk foto dg gaya dere2? XD

    ReplyDelete
  20. Trus gw ngakak liat Tacchin langsung menolak dibilang tsundere padahal yang diomongin juga belum tentu dia. XDDDDDDD Itu apa kalo bukan tsuntsun namanyaaaa :3

    ReplyDelete
  21. ..........................!! D8 *menempeli Fuumin*

    ReplyDelete
  22. memang salah si pria berlogat kansai yang ganteng itu. Ini benar-benar tidak adil, berandalannya cantik, ganteng, punya teman anak baik-baik yang ganteng juga. *henshin jadi Kinari*

    ReplyDelete
  23. @Tacchin mungkin karena punya waktu luang? <--- ????

    Gaun dan kimono. Yg pake gaunnya Kyou-chan #eh

    @Icha: maksudku memang dia sih XD tapi tak apa, ini malah membuktikan kalau Tacchin memang tsundere Nfufufufufufufufufufufufufufufufufufufufufufufufufu

    @Nei: ah, yang cantik itu kan cuma kebawa doang karena yg temenan deket sebenernya yg ganteng jago kendo dan berandalan seksi XD *ditimpuk sepatu ungu*

    ReplyDelete
  24. ..............Entah kenapa kebayang *ditampar* Fuumin lebih cocok pake jas saja

    ;____; ketawamu tampak puas sekali mama-saaaaaan.

    ReplyDelete
  25. iya, karena Kyou-chan yg diboyong ke keluarganya Fuumin XDDDDDDDD

    ah, hanya perasaanmu saja, anak muda >:D

    ReplyDelete
  26. muko-iri.... da to!? 8DD lalu ini ceritanya hubungan mereka apa? *eh*

    emot itu tidak membuatku lebih yakin, mama-san. Aku merasa diijime di sini. *mencuri kesempatan mewek ke dada Uechan*

    ReplyDelete
  27. A...aku nontonnya lompat2...

    *melipir pelan2* & hanya baru memperhatikan Kinari ini bukan bias, lalu lihat Kamio ini juga bukan bias

    Papa Yuusukeeeeeeeee~~, maafkan aku (;___;)

    ReplyDelete
  28. Bukan bias, hanya Hira-fetish?

    *menempeli kapten Yuusuke*

    ReplyDelete
  29. @Tacchin: ini ceritanya... saling memanfaatkan karena mereka masih dere-dere untuk mengakui kalau mereka saling cinta? nyaha~

    Aku tidak :D

    @Riri: Aku pun dulu tak terlalu memperhatikan Fudoumine (jaman 1st cast) tapi yang ini nyam2 sekali :9 Kata temen gue, pas gue kasih liat pamphlet-nya DL2011, dia suka Kinarinya karena "cantik kaya lesbi" XDDDDDDDDDDDDDDDDDDD

    ReplyDelete
  30. aku dulu memperhatikan Fuki saja di Fudomine 1st season, tapi baru kali ini merhatiin semuanya (karena kapten Yuusuke sangat tachibana, dan Kinari sangat kamio, semuanya sangat kereeeeeeeeeeeeeeeen)

    ReplyDelete
  31. <-- baru kali ini ngikutin dari awal. Jadi lebih apal orang2nya juga XDDDD

    ReplyDelete
  32. eh wait, mama-san udah liat yang video kinari pamyu pamyu itu kan? XDD *tiba2 bertanya*

    ..............dengan kata lain mereka sudah jadi bakappuru tanpa perlu kokuhaku? Uwaaaa, bikin kesel abis XDD

    ReplyDelete
  33. eh? yang mana itu? Kayanya belum. Tapi di SHL dia nakal banget. Angkat2 rok IzuKen sampe sama anak Amuse yg lain "eh. Itu bahaya loh. Jangan diulangin lagi ya" XDDD

    Karena... Kyou-chan pasrah saja dibuntuti pemuda manis seperti Fuumin? Btw, mereka ini kenal di mana ya XDDD

    ReplyDelete
  34. Waktu itu aku post di tumblr. Yang dia pake wig panjang dan legging ungu + baju renda2. Nyanyi lagunya kyary pamyu pamyu. XDD utk acara prestige atau apa itu? XDDD hoahahaha iya aku lihat yang ituuuu. Genit banget sih itu kinari xD *menempeli kaki izuken*

    Ya iyalah pasrah. Kapan lagi dapet pemuda (sok) keren yang fail nan unyuu begitu. XDDD ....Fuumin disini wujudnya apa? XD

    ReplyDelete
  35. Oh, aku belum lihat. Nanti deh kalo nemu koneksi yang kencengan XD Kaos kaki lipitnya IzuKen itu, mosolooooooooh *mamam*

    A, apa maksudmu wujudnya apa? Aku berpikir dia masih cewek(?) SMU? Eh, tapi nanti Kyou-chan masuk penjara ya XD Mari dibuat dia pegawai perpustakaan (kenapa?)

    ReplyDelete
  36. Nyanyi dengan pede dan minta dimamam XDD *promosi* ada di tenimyu2nd tumblr juga kok :9 || lalu nyanyi moonlight densetsu? eh? *lupa*

    Baru sekarang kau khawatir bakal ada yang masuk penjara karena menjamah(?) anak smu, mama-san? Lalu Kuma kau anggap apa? XDDDDD Apakah maksudnya kasian kalo Kyouchan masuk penjara tapi kalo Kuma bodo amat karena dia memang sudah hujat walau ganteng?
    Lalu aku semakin bingung bagaimana dua makhluk ini bisa ketemu XD

    ReplyDelete
  37. Ah, besok akan kulihat video itu.

    KARENA, Kyou-chan mukanya melas sementara Kuma adalah alien ganteng yg mau ngapain juga terserah deh XDDD

    Ketemunya karena Kyou-chan mendadak rajin ke perpustakaan umum berhubung mau belajar karena disuruh kantornya ikut tes TOEFL. Ini sungguh random XDDDD

    ReplyDelete
  38. Tontonlah! XDD walo ga pake bekgron music, tapi gayanya Kinari ga nahan banget! XD

    Jadi karena Kuma adalah alien ganteng, mau pake jersey buluk, mau bajunya ga gaul, mau bergaya abstrak, mau menjamah anak smu pun tipapa? *eh*
    ............. brb ngakak dulu. XDD ah, perpustakaan ya.... Nanka ii ne~

    ReplyDelete
  39. Dia alien ganteng jadi semua hukum dan peraturan di bumi ini tak berlaku (enak amat lu, Kumaaaaaaaaaa)

    Abis aku pun tak tau mereka ketemunya karena apa dan di mana XD Nanka, ii hanashi? XDD

    ReplyDelete
  40. XDDDDDD Asik ya jadi Kuma. Mau bergaya sehujat apapun juga gpp karena dia alien (yang ganteng) XDD

    un, ii hanashi XD nanteiuka... ngobrol pelan di perpustakaan? Ii wa.... (= w =)

    ReplyDelete
  41. Kata kunci untuk Kuma adalah ganteng dan kata kunci untuk Tsune adalah seram.

    ReplyDelete
  42. Emang gantengnya gak ketulungan ya alien itu *sobs*

    Un, un. Sambil dere-dere gitu dan curi-curi pandang di antara sela buku-buku yang dijejer di rak <= ini apa? XD

    ReplyDelete
  43. syukurilah wajah tampanmu Kuma. *menerima dia ganteng walau rusak*

    NANI SORE. XDDDDD lalu pas matanya ketemu, malah senyum deredere? XD

    ReplyDelete
  44. mau gimana, emang ganteng *sobs*

    pake musik dan adegan slow motion juga? XDDDDD

    ReplyDelete
  45. walaupun dia sudah kuda-kudaan pake kursi pun.... *nangis*

    berasa CM iklan apaaaa gitu XDDD

    ReplyDelete
  46. sambil tepok2 pantat sendiri *weeps*

    hoahoahoahoahoahoahoa obat mata?

    ReplyDelete
  47. dan melakukannya sambil menyela di saat para anak kecil sedang berbicara. *terpuruk*

    ROFLMAO kenapa obat mataaaaaaa XDDD

    ReplyDelete
  48. karena kan liat2an gitu, jadinya fokusnya mata makanya CM obat mata XDDDD *ditimpuk Fuumin*

    ReplyDelete
  49. obat tetes mata gitu? XDDD kenapa bukan contact lens aja sekalian. *bahas*

    ReplyDelete
  50. Iya, obat tetes mata XD Ah, contact lens juga boleh. Atau krim muka #bahasteruuuuusssssss

    ReplyDelete
  51. mou yameteeeeeeeeeee XDD kebayang pas liat-liatan tiba-tiba ada angin misterius trus rambutnya ketiup2 gitu. XDDDD

    ReplyDelete
  52. na-nande? XDD Kau yang memulaaaaaaai, mama-san. XD

    ReplyDelete
  53. tapi aku sama sekali tak merencanakan adegan pake ketiup angin segala! Ataukah perlu mendadak Fuumin lemas lalu ditangkap Kyou-chan ala adegan di Gou itu? Lengkap dengan sinar kira2 dan hamburan helai kelopak sakura?

    ReplyDelete
  54. .........di perpustakaan? XDDDD sungguh absurd sekali iklan ini. *memainkan biola sebagai bgm pas mereka tatap2an*

    ReplyDelete
  55. demi langit dan bumi, Tacchin. Tulislah tentang mereka berdua ini XDDDD

    ReplyDelete
  56. ORE? Setelah kau menyusun adegan penuh perasaan(?) ini, kau menyuruhku, mama-san? .....dari AU ini? *yaruki manman*

    ReplyDelete
  57. Un. KIMI. Dari yang ini pun boleh,kalau kau mau bikin lain lagi juga tak apa. Saya menyambut semua yang nyam-nyam. Nfu

    ReplyDelete
  58. .......Tunggu aku mendapat ilham dulu ya. *ninja* *tapi emang pengen coba nulis KyoFumi sih*

    ReplyDelete
  59. BERJUANGLAH, ANAK MUDA! Gak mau bikin ala CM obat mata ini? XD

    ReplyDelete
  60. HOAHAHAHAHAHAHAHA Tentang CM ini saja? Saat pertama mereka bertemu?? XDDD Hmmmmmm.....

    ReplyDelete
  61. Karena kalau kuminta kau bikin mereka ichaicha, kau pasti akan pusing kan? >:3

    ReplyDelete
  62. hmmm. Hmmmmm.... sou desu yo ne. XDDD

    ReplyDelete
  63. atau setelah berkenalan lalu Fuumin lgsg minta icha2? XDDDDDDDDDD trus gue jadi ngakak sendiri ngebayanginnya XDDDDDDDDDDD

    ReplyDelete
  64. Fu-fuumin, kau terlalu frontal. XDD memangnya kau Reiya
    atau dia takut gitu? Kan katanya Kyouchan tinggi dan item. XD

    ReplyDelete
  65. ah, sou sou! begitu pun imut. Akhirnya dibeliin es krim di tempat Uechan supaya Fuumin tenang dan gak takut? Apa ini moe sekaliii

    ReplyDelete
  66. Ma-mamasan, kau saja yang nulis bagaimana....? (*v*) *masih harus(?) nulis fic tenipuri AU bergenre fantasy*

    ReplyDelete
  67. Ah. Aku menunggu dirimu saja. Nfu. Kalau aku yg menulis, nanti jadi OOC gak keru2an (emangnya selama ini gak OOC? XD)

    ReplyDelete
  68. Tapi tapi kalau mama-san dan nei yang nulis nanti kesannya jadi fuwafuwa tapi otona kanjiiiii XDDD btw apa kau berminat membaca catatan(??) rencana fic tenipuri AU fantasy yang ga kutulis2 selama 3-4 tahun ini mama-san? *eh*

    ReplyDelete
  69. Ahahahahaha beklaaaaaaaah. Tp resiko tanggung sendiri ya :D :D :D

    Tentu saja aku mauuuuuuuuuuuuuuuuu. Aku selalu suka tulisanmuuuuuuuuuuuu. *mamam Tacchin*

    ReplyDelete
  70. 8DDDDDD A-aku akan mencoba menulis juga kalau nanti dapat ilham!! *menempeli mamasan*

    e-eh itu bukan fic sejujurnya, hanya.... cerita garis besar dan point2nya? XDD kemaren udah kupost di mp tapi diprivate ke nei doang sih. Sekarang sudah kuprivate ke mama-san juga :9 *digiling*

    ReplyDelete