Friday, October 21, 2011

[fanfic] Keigo Kyoudai - Whiskey, Spirits, and Random Talk

Cast: Kubota Yuuki, Katou Kazuki, Sainei Ryuuji, Inoue Masahiro, Aoki Tsunenori
Rating: PG-13
Warning: AU, OOC, booze involved
Disclaimer: I only own plot and a bottle of smirnoff ice
Note: sungguh pun ini ceritanya lagi mabu'2an



"Tuangkan segelas untukku?"

Kubota menoleh, melirik pada adiknya dan tersenyum sebelum menenggak isi gelasnya. Kazuki mengambil tempat di bangku tinggi, tepat di seberang Kubota yang sudah menjangkau gelas bersih dan menuangkan whiskey ke dalamnya.

Kazuki menggumamkan terima kasihnya dan memasukkan sebongkah es batu ke dalam gelasnya. Diputarnya beberapa kali sebelum menyesap isinya. Kubota sudah mengisi kembali gelasnya.

"No ice." Komentar Kazuki.

Kubota mengangkat alis dan menenggak setengah isi gelasnya. Kazuki melakukan hal yang sama.

"Kau baik-baik saja?"

"Tidak."

Kazuki sedikit terkejut dengan jawaban yang cukup jujur itu dan bukannya candaan atau bahkan sangkalan. Bagaimanapun, ia tersenyum simpul.

"Bukannya aku mau sok terdengar ahli atau sok menasehati, tapi kau sungguh harus berbuat sesuatu."

Kubota mendengus lagi, "Menurutmu?"

Kazuki terkekeh pelan. Ujung jarinya menelusuri bibir gelas. "Kalau dipikir, kenapa kita berempat tak ada yang punya kisah cinta seperti orang lain pada umumnya ya?"

"Saa..." Kubota memiringkan kepalanya. "Karena kita keluarga Keigo? Okaa-san dan Otou-san pun bukan pasangan biasa kan? Mana ada orang tua yang tidak memberi tahu kalau kita akan punya adik?"

"Yah, begitu Otou-san sakit, mereka langsung pindah ke Amerika. Salah kita juga karena tak memperhatikan kondisi Okaa-san kan?" Kazuki mencoba memberi alasan yang masuk akal.

Kubota mengangguk-angguk. "Tapi di antara kita semua, tetap saja kau yang paling berani."

Satu alis Kazuki terangkat. "Aku? Bukannya Masahiro? Dia loh yang akan menikah."

"Paling tidak calonnya bukan anak di bawah umur."

"HEI! Aku tersinggung nih." Sergah Kazuki. "Dan Takuya sudah 18 tahun, tahu!"

Kubota terbahak kencang. Tangannya mendarat di punggung adiknya dan menepuk-nepuk dengan kencang. "Jyoudan!" Ujarnya sebelum menyesap lagi minumannya. "Ah, Mr. Daniel. Kau memang teman yang hebat untuk saat-saat seperti ini." Desahnya, menempelkan gelas ke pipinya.

Kazuki menusuk pipi kakaknya dengan sayang. "Ada apa sih, Yuuki? Kau tak pernah terlihat sesusah ini sebelumnya."

Kubota merendahkan posisi tubuhnya, bersandar ke punggung kursi. "Saa..."

Kazuki menggelengkan kepala. "Sejak dulu selalu seperti itu deh. Kau tak bisa selamanya selalu lari dari masalah, tahu."

"Tahu, kok." Kubota menggembungkan pipinya.

Kazuki mengangguk. Mereka terdiam beberapa saat sementara Kazuki menuangkan minuman lagi ke dalam gelas mereka yang sudah kosong. Disesapnya perlahan bagiannya.

"Kenapa kau mau menikahi Takuya-kun?" Tanya Kubota tak berapa lama kemudian dengan suara agak pelan.

"Hmm?" Kazuki menoleh. "Yah, karena memang sudah seharusnya."

Kubota mengangguk-angguk, menjilat sisa minuman yang menempel di bibirnya. Kazuki tertawa pelan, "Juga karena yah, sudah lama sekali kan?"

Kubota ikut tertawa. "Hmm. Selalu penuh tanggung jawab."

"Apa boleh buat kan?" Kazuki mengedikkan bahu.

Kubota mencondongkan tubuh, meletakkan dahu di bahu Kazuki dan menatap adiknya lekat-lekat. "Gomen ne."

Spontan, Kazuki mendorongnya menjauh. "Nani yooo? Tak usah begitu. Seram, tahu." Namun ia tak bisa menyembunyikan semburat merah yang mulai menjalari tulang pipi dan rahangnya yang tegas. Tapi, Kazuki selalu bisa menyalahkan alkohol yang dikonsumsinya. Sambil berdeham, ia menghabiskan minumannya.

"Ingat, tidak? Kau pernah berkata begini padaku soal Takuya: 'Kalau suka, katakan suka. Kalau tidak, bilang saja begitu. Berputar-putar atau diam di tempat tak akan membuat segalanya lebih baik. Katakan dengan jelas karena tak ada satupun di antara kita yang ahli nujum.' Ingat?"

Kubota mengangkat alis. "Aku pernah bilang begitu?"

Kazuki memicingkan matanya.

"Yah, mungkin memang pernah." Kubota mengangguk.

"Kurasa kau juga berkata hal yang sama pada Ryuuji dan Masahiro. Tapi mereka menanggapi nasehatmu dengan terlalu serius." Kazuki mengerutkan alis dan keningnya. "Makanya Masahiro sempat jadi playboy dan Ryuuji masih seperti itu."

Kubota tergelak. "Hei, yang penting kan mereka bahagia. Aku hanya menjalankan tugas sebagai kakak.""

"Yuuki," tegur Kazuki. Dipelototinya sang kakak yang sudah tampak setengah mabuk karena wajahnya mulai memerah. "Kupikir, sudah saatnya aku mengembalikan kata-kata itu padamu."

Kubota terdiam, tampak berpikir lalu mendengus. Diisinya lagi gelas Kazuki lalu mengajaknya bersulang.


"Ah, curang sekali."

Kedua pria itu menoleh, mendapati Tsune berjalan mendekat. Sepupu mereka itu masih berpakaian rapi dan nampak senang. Wajahnya cerah dan matanya nampak bersinar-sinar.

"Cih, kau habis kencan ya?" Seloroh Kubota saat Tsune berdiri di depan mereka, sudah sibuk mengambil gelas dan menuang whiskey ke dalamnya. Tsune menenggak minumannya, menggerakkan alisnya dengan jumawa.

"Kencannya menyenangkan?" Tanya Kazuki.

"Tak pernah ada kencan yang tak menyenangkan." Sahut Tsune. "Well, satu atau dua kali mungkin agak tidak sukses, tapi bukannya tidak menyenangkan." Ujarnya sambil mengangguk mantab.

Kedua pria itu saling berpandangan lalu mengangguk-angguk. "Benar juga." Komentar Kazuki lagi.

"Tentu saja aku benar." Cengirnya bangga dan Kubota menimpuknya dengan sepotong kecil es sampai Tsune harus melompat menghindar.

"Tapi aku salut." Kubota mengangkat gelasnya. "Bisa juga kau menemukan yang selucu itu."

"Aku punya mentor yang bagus." Jawab Tsune sambil mengerling ke arah Kazuki.

"OI!"


"Sudah kuduga. Ternyata memang ada di sini semua ya."

"Ah, Ryuuji-nii. Tak ada kencan?" Goda Tsune sambil mengulurkan gelas kosong pada kakak sepupunya yang baru saja turun dari lantai atas.

Ryuuji pura-pura mendesah, menyambut gelas dari Tsune dan menunjuk sebotol Southern Comfort di dekat Tsune. "Sedang malas."

"Heee. Besok pasti badai." Gumam Kazuki dari tepi gelasnya.

Ryuuji memicingkan mata dan menendang kaki kakak keduanya itu sampai Kazuki mengaduh dan menjitak kepalanya. Ryuuji mengusap kepalanya sambil meringis.

"Ada apa kumpul-kumpul begini?" Tanyanya, mencelupkan jari ke dalam gelas untuk mengaduk minumannya.

Kazuki nyengir. "Yuuki sedang galau. Aku sih hanya menemani."

"Oi, oi, oi. Sekalian saja kau pasang pengumuman di buletin rumah sakit." Sindir Kubota.

"Yah," Ryuuji memotong sebelum Kazuki sempat menyahut. "Kalau orangnya cantik dan seksi seperti itu sih, aku juga pasti galau." Ujarnya diiringi tawa.

Kubota mengangkat alis. Kazuki nyaris tersedak minuman dan Tsune mengerjap bingung.

Ryuuji menatap kakak-kakak dan adik sepupunya dengan heran. "Apa? Aku benar kan?"

"Apa sih?" Tsune bertanya ingin tahu.

"Nandemonai." Kubota buru-buru berkilah sambil mengibaskan tangan.


"Apa-apaan ini? Kenapa minum-minum begini aku tak diajak? Aku kan sudah boleh minum sekarang. Mou~" satu suara serak bergabung, langsung menyelip di antara Tsune dan Ryuuji.

"Okaeri, Masahiro." Sahut Kazuki, setelah mengelap mulut dengan serbet kertas.

"Tadaima." Balas Masahiro cepat. Buru-buru menyambar gelas Tsune dan menenggak isinya. "Aaah, umai!"

Tsune mendorong dahi sepupunya. "Gayamu. Baru juga belajar minum."

Masahiro mencibir. "Minum saja apa susahnya?"

"Kalian berisik sekali." Protes Kazuki sambil menyodorkan sebuah gelas yang sudah berisi Bailey's pada sang adik bungsu.

Masahiro memandang tak senang pada isi gelasnya tapi diminumnya tanpa banyak bicara lalu menuang whiskey.

Pemandangan selanjutnya adalah Kubota yang tiba-tiba saja berdiri lalu memeluk adik-adiknya satu per satu. Ryuuji nyengir, Kazuki melakukan hal yang sama dan menepis Kubota saat pipinya dikecup, Masahiro berusaha berontak dan Tsune tampak berpikir.

"Apa sih, Aniki? Kalau sudah mabuk, tidur saja." Sergah Masahiro meski wajahnya tampak agak tersipu.

Kubota hanya terkekeh, mengedikkan bahu lalu menyambar botol vodka absolut dan mengisi gelas masing-masing dengan cairan bening itu. "Sekarang saatnya untuk yang lebih serius. Kalian siap?" Tanyanya sambil mengangkat alis dengan menantang. "Real man takes it straight and square."

Masahiro menelan ludah.

-end-

22 comments:

  1. ouuuuuuuuuu!!! *ikut angkat gelas* Gila! HOT banget empat pria mabu'mabuan!

    Masahiro: LIMA OI! LIMA!

    Oh, indirect kiss!

    ReplyDelete
  2. Shit this is fully loaded lol.

    Dan bagian ini...

    "Kau baik-baik saja?"

    "Tidak."


    .....deja vu. :P

    ReplyDelete
  3. Oh! Empat pria ganteng mabu'mabu'an, untungnya di rumah ndiri, coba qlo di bar, oneesan pada ga mau pulang XDXD

    Masahiro : 'lima orang!!!'

    ReplyDelete
  4. @Nei: kalo abis minum, badan pasti panas sih XD Hmmm... Mungkin harusnya dibikin 1 gelas rame2 ya. Biar akrab :p

    @Icha: yes, I am loaded, too XDDD

    Deja vu sama apa? :p *ditimpuk*

    @Rei: nanti bartendernya pun ikut gak mau pulang XDD

    Ma-kun: aku sudah legal, tauuuuu!!

    ReplyDelete
  5. Trus kalo dah pada teler n ga bisa nyetir ndiri ntar supir taksi yang disuruh nganter pulang mendadak jadi buta arah n tau2 nyampe rabuho ya? *digantung celeng, kelinci dan marmut tertentu* untung mabu' dirumah ndiri

    Oh yuuki-san, siapakan si chantik dan seksi yang membuatmu jadi galau? *tiba2 terbayang kubobe ngamen lagu mulan jameela*

    ReplyDelete
  6. Yes, I believe u're a real man, kubota... XD
    Curhatlah ke adik2mu~
    Itu ntar jd tontonan pelayan lg. Xp

    ReplyDelete
  7. I'm not sure we're talking about the same kind of loaded here but whatevs, there are a bunch of hot guys drinking! XD *not complaining*

    Deja vu percakapan gw ama temen hahaha. Kemaren galau berjamaah.

    ReplyDelete
  8. @Rei: pastinya ada supir yg bisa disuruh jemput laaa XDDD

    Si cantik dan seksi yang kerjanya sekarang jadi troll bawa2 monyet. #eh

    @ren: pagi2 pelayannya sibuk ngangkutin tuan-tuannya ke kamar LOL

    @Icha: just saying :p

    Aaaw *hugs* gak karaokean?

    ReplyDelete
  9. lebih hot lagi kalau Tori ditaruh tengah dan dikeroyok rame-rame. *maaf otak gue lagi berasap habis ujian*

    ReplyDelete
  10. Hmmm, celeng itu kalo mabok kaya apa ya? *garuk2 dagu*

    Ujian apa, Nei?

    ReplyDelete
  11. Menciumi semua orang? *berasa Sano-nya HanaKimi*

    hehe ujian masup sekolah pendidikan

    ReplyDelete
  12. pendidikan guru bahasa dan sastra *haha* *aduh malu*

    ReplyDelete
  13. btw aku tak paham Tsune, mentormu Kazuki, jadi harusnya kau memacari anak SD, bukan seumuran. *disambit*

    ReplyDelete
  14. Waaaa! Ganbatte!!

    Maksudnya mentor nyari yg imut2 XDDDD Pun, Ena kan keliatan kaya anak SD imutnyaaaaa *disambit Tomorun*

    ReplyDelete
  15. sebetulnya calon mantunya keluarga Keigo yang tidak imut itu cuma Tori. Bahkan Kei-chan aja imut. *diseruduk*

    ReplyDelete
  16. Ah, sini saya gotongin satu2... Tapi ke kamar saya... #eh XD

    ReplyDelete
  17. Kei-chan dan Tori itu gak imut tapi seksooooiiii

    ReplyDelete
  18. Mama-san, kalimat 'sekushi' itu tiba2 bikin gw pengen uget2 sambil moonwalk. LOL.

    Jadi, Kubobe, benar kata Sainei. Semua akan galau kalau pasangannya secantik itu XD. Apalagi tanpa dikawal monyetnya

    ReplyDelete
  19. Lakukan, Ri! Nanti gue videoin dan upload ke yutub. Sapa tau jadi terkenal kaya Shinta-Jojo

    XDDDDD

    ReplyDelete