Pairing: KaneOuji, BuchouHime, Brother!HideHalu
Cast: Kanesaki Kentarou, Yagami Ren, Takigawa Eiji, KIMERU, Harukawa Kyousuke, Sasaki Yoshihide
Rating: PG-13 for kissing
Warning: BL. AU. OOC
Disclaimer: I do not own anyone.
Note: MARI MENYAMBUT LIBURAN DENGAN SENANG!
-Kanesaki-
Kane mengancingkan kemejanya sambil mengingat-ingat apa semua dokumen yang dibutuhkannya hari itu sudah masuk semua ke dalam tas kerjanya. Ada rapat penting pagi itu dan dia tak mau ada berkas yang tertinggal. Dia juga tak mau rekan kerjanya kena serangan jantung. Merapikan kemejanya ke dalam celana, Kane celingukan mencari dasi. Kepalanya dimajukan supaya bisa melihat dengan jelas simpul yang dibuatnya. Sepertinya sudah saatnya dia pakai kacamata tapi Ren tak suka melihatnya pakai kacamata. "Terlalu serius ah. Seram." Ujar istrinya itu sambil mengernyit. Kane tak bisa berbuat lain dan menyimpan kacamatanya di dalam laci meja kerja.
Setelah memastikan penampilannya rapi, Kane menengok ke arah tempat tidur. Onggokan besar tertutup selimut di satu sisi tempat tidur menandakan istrinya masih tertidur nyenyak. Kane melangkah mendekat dan duduk di sisi tempat tidur dengan hati-hati. Tangannya terjulur dan menyentuh kening Ren dengan lembut. Kemarin dia demam dan meskipun semalam suhunya sudah turun, Kane merasa agak tak tega meninggalkannya.
Mungkin merasakan sentuhan Kane, Ren bergumam dan membuka matanya perlahan. Berkedip-kedip sejenak sebelum benar-benar memandang suaminya.
"Kane-chan sudah mau berangkat ya?" Tanyanya lirih.
Kane mengangguk. Tangannya diletakkan di atas lengan Ren dan mengusap sayang. "Sudah enakan?"
Ren beringsut dan mengangguk. Disentuhnya pipi Kane sambil tersenyum. "Sudah tak apa-apa, kok. Kane-chan terlalu khawatir deh."
Kane mengerutkan kening. Ren tertawa pelan. Kane meletakkan tangannya di wajah Ren sekali lagi dan mengelus pipi dan rahang Ren seolah memastikan kalau istrinya itu benar-benar baik saja. Ren tersenyum manis sambil meraih tangan Kane dan menggenggamnya dengan lembut.
"Nanti terlambat loh." Katanya pelan.
"Hmmm." Gumam Kane. Pria besar itu menunduk dan mengecup kening Ren dengan penuh cinta. "Ittekimasu."
----
-Takigawa-
"Kime, nanti aku terlambat..." Tapi protesnya itu langsung tertelan bibir tipis istrinya yang memagut bibirnya pelan. Sebuah senyum nakal tersembul di bibir Kime.
"Lima menit." Bisiknya dengan suara seksi.
Eiji menggerung, merutuki dirinya sendiri kenapa sering tak bisa menolak istrinya. Padahal dia sudah siap berangkat kerja ketika Kime menarik tangannya dan menolak melepasnya ketika Eiji memberinya kecupan pagi yang akhirnya berubah jadi sesi bermesraan. Kanesaki pasti sudah berangkat dan rekan kerjanya itu pasti akan mengerutkan kening kalau Eiji datang terlambat.
Kime menggigit bibirnya. Keras. Eiji mengaduh. "Sakit." Desisnya.
"Kalau masih memikirkan hal lain, malam ini Buchou tidur di luar." Ancam istrinya sambil menyipitkan matanya.
Eiji menelan ludah. Istrinya memang mungil dan selalu bersikap manis tapi kalau sudah tak senang, Kime bisa menyeramkan. Begitu-begitu juga, Eiji tahu kapan dia harus mengalah. Lagipula, kalau dilawan, Eiji yakin dia akan makin terlambat lagi.
Pria tampan itu mendesah dan merengkuh Kime, memeluknya lebih erat. "Lima menit. Setelah itu aku langsung berangkat."
Kime nyengir penuh kemenangan dan mencium Eiji lagi. Eiji mendesah. Ya sudahlah, pikirnya sambil menutup mata dan balas mencium.
----
-Furukawa-
Halu berlari turun tangga dengan terburu-buru dan dengan sukses tersandung di anak tangga terakhir. Tubuhnya terpelanting dan menabrak lemari buku.
"GYARGH!"
"Itteee~" desisnya sambil mengusap-usap kepalanya yang dia yakin pasti benjol.
"Halu-kun! Ada apa?" Hide menyembulkan kepala dari dapur. Mata sipitnya terbelalak dan buru-buru lari mendekat untuk membantu Halu bangkit. "Kenapa sih? Kok bisa sampai jatuh?"
Halu meringis. Kepalanya berdenyut sakit. "Terpeleset."
"Hati-hati, dong. Kita kan mau latih tanding. Kalau Halu-kun luka bagaimana?" Hide membawanya ke dapur dan menyuruhnya duduk di meja makan. Halu hanya bisa meringis sementara Hide membuka kulkas dan mengambil es batu dan membungkusnya dengan handuk kecil. Halu menerima kompres sederhana itu dan meletakkannya di bagian kepala yang berdenyut.
"Tak ada yang luka?" Tanya Hide lagi dengan khawatir.
Halu menggeleng. Matanya menatap sarapan yang sudah tertata rapi di meja. Hide sudah beralih ke depan kompor lagi dan sibuk menuang sup ke dalam mangkuk. Halu meringis.
"Maaf ya. Seharusnya ini kan giliranku buat sarapan." Gumamnya. "Tadi aku buru-buru karena itu."
Hide tertawa. "Sudahlah." Diletakkannya semangkuk sup di hadapan Halu. "Haru-kun begadang semalaman kan? Memikirkan formasi?"
Halu mengangguk, mengambil sumpit dan mencuil ikan bakar buatan Hide. Sarapan buatan kakaknya memang lebih enak dan mengenyangkan. Halu kadang tak enak karena Hide melakukan sebagian besar pekerjaan rumah tapi kakaknya tak pernah mengeluh dan hanya tersenyum sambil menepuk pelan kepalanya.
"Nanti malam Otou-san pulang loh. Masak apa ya?" Hide bergumam setengah tak jelas karena sambil mengunyah.
Halu buru-buru mengangkat wajahnya. "Aku saja yang masak! Ya? Kita buat gyoza ya! Ya?"
Hide mengangkat alis. "Boleh saja sih."
"Nanti habis latihan kita belanja ya. Lemari es sudah mulai kosong kan?"
Hide mengangguk-angguk. "Sekalian beli sake ya. Otou-san bilang mau ada tamu."
"Siapa?" Tanya Halu sambil meletakkan sumpit dan meraih tangan Hide untuk merapikan perban di tangan kanan Hide yang agak longgar.
Hide mengangkat bahu. "Otou-san tidak bilang. Oh ya, nanti bekalnya jangan lupa dibawa ya? Aku masukkan sosis wiener dengan mayonaise banyak loh. Halu-kun suka kan?"
Wajah Halu bersemu merah dan mengangguk. "Sankyuu, Nii-san."
------
.....................mana lanjutannyaaaaaa? D:
ReplyDeleteAh dua kakak adek ini manis sekaliiii! *sambil keprok tangan liat Buchou diijime Kime*
Lanjutan apaaaaaa? *tampar sayang*
ReplyDeleteKamu! Mana Kimi-chanxMurai-nyaaaa?
Lanjutan BuchouHime dan lanjutan tamu yang dibawa Yun. XDDD
ReplyDelete*melipir*
Er... Gue juga gak tau siapa tamunya? *dibuang*
ReplyDeleteAdududu manisnya kakak adek itu, pake bawa bekal sosis pula, adudu papa Yun pasti senang anak2nya rukun.
ReplyDeleteBuchou, cepetan, nanti gorilanya ngamuk loh.
Hime always wins! *LMAO* Awww... Halu dan Hide, manisnyaaaa...
ReplyDelete@Nei: itu sebenernya karena gue gak tau Halu suka makan apa jadi sosis aja. Gampang. *dibuang*
ReplyDeleteSosis...~, ...*blush*.
ReplyDeleteEiji, yakin kau cuma akan telat 5 menit? Nfufufu, Kime gitu? ;D
Lo mikir apa, Ri?
ReplyDeleteSosis? *niko*
ReplyDeleteIni sosisnya wiener looooh bukan bratwurst *nyengir*
ReplyDeleteEmang kalo wiener kenapa kaka? *ga ngerti sosis* Kecil ya? 8D
ReplyDeleteawww.... mama-san..... saya menanti dengan sabar lanjutannya... *dibuang*
ReplyDeleteKECIL.
ReplyDeleteMA KURO.
Wiener itu kan sosis cilik2 yang sering dibentuk gurita itu LOL
ReplyDelete@Mom: lanjutan apaaaaa? XD
http://tvtropes.org/pmwiki/pmwiki.php/Main/EroticEating SOSIS :9 *tetep*
ReplyDeleteWhoahahahahahahahahahah website yang menarik! *malah jadi baca2*
ReplyDeleteJadi pengen makan sosis :9
ReplyDeleteSosisnya Halu kecil berarti. Muhahaha. PIYIK.
ReplyDelete......................piyik katanya. Hidosugi! XDDD
ReplyDeleteJahat lu, Neeeeiiii!! XDDDDD
ReplyDelete