Fandom: D2/musical prince of tennis 2nd season
Cast: Yamaguchi Kenki, Mitsuya Ryou
Rating: PG-13 for boys kissing
Warning: BL, AU, OOC
Disclaimer: Own nothing, no harm intended, no profit gained
Note: ah, gitu deh~
Kenki mencium Mitsuya untuk pertama kalinya adalah nyaris dua tahun yang lalu. Sebelum Kenki pulang ke Tokyo, sebelum Mitsuya dan Yuuki datang ke Tokyo. Setelah menanyakan keputusan hati Mitsuya, apakah ingin menggenggam tangan Kenki atau mengusirnya pergi. Kenki memeluknya erat dan tak bisa berbohong kalau jantungnya berdebar kencang. Mitsuya menundukkan kepala, berusaha menyembunyikan wajahnya yang bersemu merah. Ciuman pertama dalam hidup Mitsuya. Ciuman pertama mereka. Gugup, agak canggung dan terlalu cepat berlalu. Kenki hanya ingat kalau setelahnya ia tersenyum lebar dan mengaduh kencang karena dipukul Mitsuya yang minta diantar pulang dengan wajah yang sudah tak bisa dibilang lebih merah dari daun momiji di musim gugur.
Kenki mencium Mitsuya, hanya kecupan ringan sekilas di keningnya, setelah upacara pertunangan mereka di rumah Mitsuya. Kedua orang tua mereka tersenyum-senyum bahagia melihat itu. Mitsuya hanya sanggup mengerjap dan mendorong pelan bahu pemuda itu menjauh sementara Kenki meleletkan lidah.
Kenki mencium Mitsuya saat pemuda cantik itu dan sepupunya baru saja pindah ke Tokyo. Mereka duduk bersandar di dekat dapur, kelelahan karena barang yang harus dibereskan banyak sekali. Mitsuya mengucapkan terima kasih dan berkata bahwa Kenki sebenarnya tak perlu ikut repot. Kenki hanya tersenyum dan mencubit hidung Mitsuya dengan gemas lalu menarik pemuda itu mendekat. Lengannya melingkar sempurna di pinggang Mitsuya yang ramping dan Mitsuya tak punya pilihan selain meletakkan kedua tangannya di bahu Kenki. Kecupan lembut dan pagutan mesra. Kenki mengusap pipinya yang mulus dengan buku jari, membisikkan betapa cantiknya Mitsuya di matanya, membuat Mitsuya salah tingkah dan balas mencium Kenki karena dia tak tahu harus bagaimana lagi. Mitsuya tak tahu kalau dia akan begitu menyukainya dan berikutnya tak malu-malu meminta kecupan dari tunangannya yang tampan itu.
Ciuman pertama Kenki yang membuat Mitsuya menatapnya dengan bingung adalah sebelum mereka bercinta untuk pertama kalinya. Ruangan yang redup, berbaring di atas tempat tidur Kenki dan Mitsuya tak bisa, tak berani menerka apa maksudnya. Ciumannya terasa berbeda dari biasanya dan Kenki memberanikan diri untuk menyentuh Mitsuya di bagian yang lebih intim. Berhenti sejenak kalau-kalau Mitsuya menolak dan menyentuh lembut ketika Mitsuya tak berkata apapun. Wajah Mitsuya memerah saat ia sadar apa maksudnya. Balas menatap mata Kenki yang memandangnya dengan ekspresi yang belum pernah dilihat Mitsuya sebelumnya. Mencium Mitsuya dengan lembut seraya tertawa pelan saat Mitsuya menganggukkan kepalanya.
Pun, pemuda itu mencium Mitsuya dengan lembut dan sayang, berusaha menenangkan dan meminta maaf pada saat yang bersamaan pada Mitsuya yang terisak karena kesakitan. Mengecupnya lembut di kening saat Mitsuya memintanya berhenti dan mengantarnya pulang. Kenki memeluknya dengan lembut, membisikkan maaf berkali-kali. Mitsuya hanya menggelengkan kepala, mengecup pipi Kenki dan membisikkan kata maaf yang sama.
Mitsuya mencium Kenki, beberapa hari kemudian, mengumpulkan keberanian dan tekad. Tak ingin lari dari rasa sakit, tak ingin lari dari Kenki karena meskipun tak diakuinya secara langsung, Mitsuya pun ingin Kenki jadi miliknya. Kenki tersenyum lebar, membalas ciuman Mitsuya dengan tak kalah bersemangat. Menciumi sekujur tubuh dan tiap inci kulit yang bisa disentuhnya. Membuat Mitsuya menutup mata, menggigit bibir menahan erangan sampai akhirnya menyambut cahaya menyilaukan itu di balik matanya.
Ciuman lembut Kenki yang masih terengah, membuat Mitsuya merasa begitu dicintai dan mendesak dadanya yang penuh dengan emosi. Mitsuya memandangnya tak berkedip. Meski wajahnya masih tertutup peluh, Kenki terlihat begitu bahagia dan tak menutupi perasaannya. Tampan sekali. Mitsuya menariknya mendekat, memagut bibirnya dan membisikkan perasaannya di depan bibir tunangannya yang tersenyum.
Mitsuya mencium Kenki di hari ulang tahunnya. Berterima kasih untuk makan malam yang lezat dan kalung perak yang melingkar di lehernya. Hadiah yang tak begitu besar namun membuat Mitsuya begitu bahagia.
Kenki menciumnya di pagi hari, saat Mitsuya membuka mata dan membalas kecupannya dengan senyum yang sama. Kadang berlama-lama tinggal di tempat tidur, kadang setelahnya langsung berlalu ke kamar mandi karena tak punya banyak waktu untuk bersiap-siap. Mengecup Mitsuya sekali lagi atas sarapan yang dibuatkannya atau sebaliknya dan tak lupa menariknya mendekat untuk mengecup pipi atau punggung tangan Mitsuya sebelum pemuda cantik itu turun dari mobilnya.
Kenki memeluk dan mengecup keningnya, tiap kali Mitsuya selesai bertanding. Tak peduli menang atau kalah. Berbisik lembut di telinga Mitsuya, "Otsukare." Ribuan kali lebih ampuh dari pujian atau kritik teman-teman setim-nya.
Kenki mencium Mitsuya hanya karena ia ingin. Mengejutkan Mitsuya saat pemuda itu sedang asyik menonton TV atau membaca majalah, ketika Mitsuya sedang sibuk berkonsentrasi dengan pekerjaan rumahnya, atau kadang hanya ingin membungkam Mitsuya yang sudah berceloteh terlalu panjang tentang apapun. Mitsuya akan memukulnya, merengut sebal atau langsung membalas ciumannya. Tak peduli yang manapun, ia menyukai ciuman Kenki. Menyukai rasa bibirnya yang menekan bibirnya sendiri. Menyukai caranya memaksa Mitsuya membuka bibirnya dengan lembut. Menyukai menikmati bibir dan bagian dalam mulut Mitsuya. Menyukai saat Kenki menggeram ketika Mitsuya bergumam pelan ke dalam ciuman mereka. Atau kadang membiarkan Mitsuya menikmati bibir dan mulutnya tanpa perlawanan.
Kenki mencium Mitsuya dan Mitsuya tahu bahwa ia begitu dicintai dan paham bahwa ia selamanya akan terikat pada Yamaguchi Kenki.
-end-
HOWAAAAAAAAAAAA ('*')9 akupun ingin dicium kenkiiiiiii!!! *berguling-guling gelisah*
ReplyDeleteoh jadi gak langsung one-shot ya, Kenki? Micchi-nya belum siap. kalau celeng yg di sana itu kan udah biasa ditusuk
duh, pasangan ini memang romantis dan married banget! Iri!
Dicium Kenki! Dicium Kenki! Dicium Kenki! *berguling2 resah duluan*
ReplyDelete*berasap*
@Nei: hihihihi entah kenapa gue kebayangnya begitu. Justru mereka ini pertamanya gak mulus XDD; ah, kalo celeng yang di sana itu kan emang udah biasa dan emang doyan *diseruduk*
ReplyDelete@Riri: *semprot pake selang*
hnnnnnnnnnnnnnnnnnggggggggggggghhhhhhhhhhhhhhhhhh---
ReplyDelete*mampus*
*kasih kopi*
ReplyDelete*gigit panda*
ReplyDelete*kabur sambil ngegerundel*
Nandeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeee?
ReplyDelete*nongol kembali sambil gigit2 buntut* Aku kan jadi pengen! X(
ReplyDeleteIhihihihihihihhihi *tabok sayang*
ReplyDeleteSerius iniiiiiiiiiiii! *cakar*
ReplyDeleteKiiiiiiih *tiban*
ReplyDeleteHaung! *tertiban dengan galau*
ReplyDeleteMemang tipe yg bakal punya selusin anak. .
ReplyDelete