Cast: Aoki Tsunenori, Akazawa Tomoru
Rating: PG-13
Warning: BL, AU, OOC
Disclaimer: I own nothing
Note: Pendek saja yaaaaa. Gejeh puuun. Buat tanuki tersayang~
Rasanya sudah lama sekali sejak terakhir kali Tomoru merasakan hangat kedua lengan Tsune melingkar erat di pundaknya, juga panas tubuh Tsune di sekelilingnya.
Setahun yang lalu. Tomoru tak mungkin salah ingat karena siapa yang bisa lupa kapan terakhir kali bertemu dengan kekasih apalagi dengan frekuensi bertemu yang bisa dihitung dengan jari?
Tomoru bukannya mengeluh. Hanya saja terkadang rasanya sepi sekali.
Matanya mengerjap pelan, mulai menyadari kenapa dia berpikir begitu. Tsune sudah tak ada di sampingnya. Hanya menyisakan rasa hangat di salah satu tempat tidur mungil itu. Tomoru membenamkan wajahnya ke dalam bantal lalu mengerang sebal. Lalu berguling. Lalu merasakan sisi tubuhnya terantuk lantai yang keras dan dingin diiringi bunyi jatuh yang cukup keras.
"Argh!"
Kecerobohannya tak akan hilang sampai kapan pun. Tomoru merengus sekilas tapi tak beranjak bangun, malahan berguling sekali lagi di lantai.
Samar, telinganya menangkap bunyi langkah kaki menapak lantai kayu. Tak lama terdengar suara tawa yang rendah dan renyah.
"Sedang apa sih?"
Tomoru mengangkat kepalanya. "Jatuh."
"Dilihat juga sudah tahu." Komentar Tsune. Sudah mengenakan celana boxernya, tangannya menggenggam cangkir -yang tampaknya berisi kopi kalau ditilik dari wangi yang tercium hidung Tomoru- dibantunya Tomoru berdiri dan duduk di tepi tempat tidur.
"Sudah mau pulang?" Tanya Tomoru pelan sambil mengambil cangkir dari tangan Tsune.
"Hm? Belum sih. Hari ini tak ada acara apa-apa kok. Belum tahu juga sih. Tergantung yang punya acara." Tsune mengangkat kakinya dan menyilangkan kedua tungkainya. "Tidak kerja?"
Tomoru tampak berpikir sejenak lalu melirik ke arah kekasihnya dengan pandangan bingung. "Ini hari minggu kan?"
Tsune terkekeh lalu mengangguk. "Sepertinya begitu."
Dengus tawa Tomoru tersembur saat pemuda mungil itu menyandarkan kepala ke pundak Tsune. "Benar tidak akan dicari?"
Tsune mengecup pucuk kepala Tomoru. "Dicari pun aku bisa mengajakmu kan?"
"Maksudku bukan itu, loh." Tomoru mengerutkan kening.
Tsune tertawa pelan. "Begitu pun tak apa-apa kok. Ena kan belum pernah bertemu dengan saudara-saudaraku yang di sini."
Wajah Tomoru bersemu merah. Tsune berkeras memanggilnya begitu sejak mereka pacaran dan tak mau beralih. Memang panggilan untuk perempuan dan Tomoru sudah menyampaikan keberatannya berkali-kali tapi Tsune berlagak tuli hanya karena kata itu terdengar manis (cocok sekali dengan Tomoru, kata Tsune) dan meluncurkan dengan mudah di lidahnya. Begitu pun nada dan binar mata Tsune saat memanggil Tomoru dengan panggilan itu.
Bahkan ketika tertulis dalam email atau pesan singkat sekalipun, Tomoru bisa membayangkan dengan jelas.
Tomoru mendesah. Tsune menepuk kepalanya dengan lembut.
"Tsune-kun pasti tak kesepian ya?" Komentarnya tanpa sadar.
Tsune mengangkat alis. "Yah, memang ramai sih. Apalagi sekarang semuanya ada di rumah karena mengurus pernikahan Masahiro. Kadang berisik sekali sih."
"Hmmm..."
Tsune terdiam sesaat, menilik ekspresi kekasihnya dengan teliti lalu menunduk untuk mengecup sudut bibir Tomoru dengan lembut. Tomoru melirik, sudut-sudut bibirnya bergerak membentuk senyum sebelum akhirnya menolehkan kepalanya untuk mencium Tsune.
"Aku akan tinggal agak lama loh." Tsune berbisik, menggesekkan ujung hidungnya dengan ujung hidung Tomoru, menghirup wangi khas kekasihnya yang selalu terkesan seperti buah peach.
"Hmm..." Tomoru bergumam, mengecup garis rahang tegas Tsune sementara kedua lengannya sudah bergayut di sekeliling leher kekasihnya yang tampan itu. Ditariknya Tsune mendekat, mungkin agak terlalu keras sampai mereka berdua nyaris terjungkal jatuh dari atas tempat tidur kalau saja reflek Tsune tak segera bekerja.
"Oiii!"
Tomoru hanya tertawa. Kali ini tak peduli dengan kecerobohannya karena ia tahu Tsune pun tak pernah benar-benar protes.
"Mandi?" Tanya Tsune seraya merengkuh Tomoru dalam pelukannya, telapak tangannya mengelus pinggang Tomoru dengan sayang.
Tomoru nyengir. "Aku mau sarapan dulu."
"Kulkasmu kosong." Tsune mengingatkan.
"Di lemari ada bubuk hotcake." Koreksi Tomoru, bersandar pada Tsune dan menikmati hangat kulit Tsune di kulitnya sendiri.
Tsune tersenyum miring. "Hotcake buatanku kan sering gosong."
"Nanti kutemani."
"Selai raspberry?"
Tomoru mengangguk. "Dan butter. Tambah es krim vanilla. Di bawah ada konbini." Cepat-cepat ditambahkannya sebelum Tsune bertanya.
Tsune mengernyit. "Aku malas keluar."
"Ih." Tomoru mencibir.
"Lebih baik mencium pacarku saja."
"Ba~ka."
-end-
AGAGAGAGAGAGAGGAGAGAGAGAGA nani koreeee amai!! Choooo amai! Mau lihat Tsune pakai boxer dan topless!! *gigit-gigit ena*
ReplyDeleteFufufufufufufufufu
ReplyDeleteNimbrung... *datang tak dijemput, pulang tak diantar*
ReplyDeleteLovey dovey skalee pasangan ini... jarang ktemu c ya? (>.<)
Oh haiii! Selamat dataaang! *dadah2*
ReplyDeleteIya hehehehehe ketemunya jarang. Dan karena Tsune kan termasuk keluarga Keigo, jadi pasti gombal sama pacarnya LOL
Terima kasih sudah membaca~
Apa ini gejeh beginiiiii *LMAO* Aku jadi makin pengen guling-guling. DAN PENGEN ES KRIM.
ReplyDeleteMakasih panda sayaaaang *cupcup*
Lah kan gue bilang kalo gejeh XDDDD maaf loh yah
ReplyDelete*kecup*
ini geje yang nggak geje... *apa coba..
ReplyDeleteyg geje itu boxernya..! *bayangin muka tsune ditutupin boxer #eh
Gw keselek di bagian bawah.
ReplyDeleteBaiklah, Tsune, gombalmu menohok. tepat sasaran XDDDD~~~
Ternyata memang Atobe bermulut manis semua. STRIKEEE!!!! *gw klepek2*
Kan 'Ore no Bigi ni Yoi na', Ri LOL
ReplyDeleteHeheheheheh takpapaaaa, aku jadi bobo nyenyak semalam *LOL*
ReplyDelete*usel*
Kan sekarang memang lagi jamannya gombalisasi, Tsune kaw manthab sekali make up sesinya tepat sasaran, suami yang sering jauh dari istri memang harus begitu!! *4 jempol*
ReplyDelete*sundul*
ReplyDeleteini sih nggak semerit pasangan monyet di sana itu XD
ReplyDeleteSemoga jadi banyak gambar dan foto2 mereka. Tapi yang Tomoru duduk di lantai di depan Tsune itu emang udah ultimate. XDDD
ReplyDeletesebenarnya posenya wajar aja sih mengingat itu Atobe, TAPI MUKANYA ITU LOH.
ReplyDeleteitu superior banget deh XDD
ReplyDeleteYang naro tangan di paha itu Rui ke Takumi ya?
ReplyDelete...........iya. Yuuki juga naruh tangannya di paha Kuma
ReplyDelete