Fandom: D2/Musical Tennis no Oujisama 2nd Season
Pairing: Yamaguchi Kenki x Mitsuya Ryou
Cast: Yamaguchi Kenki, Mitsuya Ryou, Ogoe Yuuki, cameo Wada Takuma
Rating: PG
Warning: AU, BL, OOC
Disclaimer: I do not own the characters. No harm intended.
Note: Buat tanuki mesum yang hari ini gue anggurin *ketjup*
06.35 AM
To: Yamaguchi Kenki
From: Mitsuya Ryou
Subject: Ohayou!
Sudah bangun? Hari ini dingin sekali. Jangan lupa pakai jaket ya? Dan pakai jaket yang lain! Yang biasanya itu sudah perlu dicuci!
x.x.x
Kenki mengucapkan terima kasih pada barista yang melayaninya dan mengambil segelas kopi dan sebungkus sandwich. Melangkah keluar dari kedai kopi itu sambil bergidik pelan karena angin dingin yang berhembus. Diletakkannya kopi dan sandwich di kursi penumpang dan menyetir dengan hati-hati ke arah kampus.
-------
07.35 AM
To: Mitsuya Ryou
From: Yamaguchi Kenki
Subject: Samui!
Maaf, aku baru baca pesanmu. Aku sudah di kampus. Hari ini sepertinya akan sibuk. Micchi ada latihan juga ya?
Mitsuya meletakkan pelurus rambut dan mencabut kabelnya. Setelah beberapa saat memastikan hasilnya sempurna, Mitsuya mengangguk puas dan beranjak untuk berpakaian. Bersiul-siul sambil memeriksa barang yang harus dibawa hari itu: buku pelajaran, alat tulis, raket, baju ganti, jaket, alat mandi, tas make-up, handuk dan sepatu.
"Micchiiiiii! Nanti telaaaat!" Didengarnya sayup-sayup suara Yuuki dari arah pintu depan.
Mitsuya mendengus. "Iyaaaaa!"
-------
08.45 AM
To: Yamaguchi Kenki
From: Mitsuya Ryou
Subject: Aku butuh kopi
Baru saja selesai latihan pagi. Senang deh aku bisa memukul jatuh Sakurada-senpai ehehehehe. Hari ini ingin potong rambut deh. Nanti selesai jam berapa?
x.x.x
Kenki sebenarnya tak terlalu suka kuliah pagi. Otaknya tak pernah bisa diajak kompromi penuh sebelum jam 10 pagi. Untungnya dosen yang satu ini mengijinkan mahasiswanya membawa kopi ke dalam kelas dan kuliahnya tak pernah membosankan. Pun begitu, Kenki tak bisa menahan diri untuk tidak menguap.
-------
10.35 AM
To: Mitsuya Ryou
From: Yamaguchi Kenki
Subject: Lapar
Hmm... Belum tahu selesai jam berapa. Temanku mengajak mengerjakan tugas bersama karena waktunya sudah mepet sekali. Tak usah dipotong rambutnya. Aku suka yang sekarang loh. Rasanya enak kalu dibelai sambil memeluk Micchi.
"Mitsuya-kun, tak enak badan? Wajahnya merah loh."
Mitsuya menggeleng dan memasukkan ponselnya ke dalam saku celana dengan cepat sebelum gurunya melihat dan kembali pura-pura sibuk dengan percobaan di lab kimia. Temannya mengangkat bahu dan mengangsurkan lembaran kerja untuk diisi Mitsuya.
-------
12.05 PM
To: Yamaguchi Kenki
From: Mitsuya Ryou
Subject: Kare
Huh. Aku hair spa saja kalau begitu. Dasar gombal.
x.x.x
-------
12.15 PM
To: Mitsuya Ryou
From: Yamaguchi Kenki
Subject: Ramen
Aku kan cuma bilang kenyataan. Kok dibilang gombal?
------
12. 24 PM
To: Yamaguchi Kenki
From: Mitsuya Ryou
Subject: Puding buah
Hmph.
-------
12. 35 PM
To: Mitsuya Ryou
From: Yamaguchi Kenki
Subject: Opera cake
Aku serius. Tapi terserah Micchi saja. Makan puding begitu, perutnya tidak dingin?
------
12. 44 PM
To: Yamaguchi Kenki
From: Mitsuya Ryou
Subject: Mau opera cake-nya!
Tidak apa-apa kok. Kenki kan tahu aku tidak gampang sakit. Duh, habis ini fisika. Rasanya mau kabur ke ruang kesehatan saja deh.
x.x.x
------
12. 52 PM
To: Mitsuya Ryou
From: Yamaguchi Kenki
Subject: Pemalas
Katanya guru kesehatan di sekolahmu seram? Ups, dosennya sudah datang. Jangan bolos ya! Baca saja majalahmu. Sayang Micchi ya.
------
12. 58 PM
To: Yamaguchi Kenki
From: Mitsuya Ryou
Subject: *gigit*
Sayang Kenki juga.
x.x.x
-------
02.15 PM
To: Yamaguchi Kenki
From: Mitsuya Ryou
Subject: Aku selamat!
Hihihihi gurunya tak masuk. Kena flu berat. Jadi aku tadi ke lapangan dan menemani fukubuchou mendesain seragam baru Seigaku. Seru deh! Nanti aku kasih lihat!
Kenki mengangkat tangannya ke udara dan meregangkan tubuhnya seraya mengerang pelan. Kuliah terakhir untuk hari ini tapi masih ada banyak tugas yang harus diselesaikan. Mumpung di kampus, lebih baik dia mendekam di perpustakaan dan mulai mengerjakan daripada ditunda-tunda lagi. Banyak yang harus dikumpulkan sebelum minggu depan dan tiga di antaranya kerja kelompok. Mumpung semua teman-temannya sedang muncul di kampus juga. Dia juga harus mulai memikirkan topik skripsi untuk tahun depan.
Kenki memutuskan untuk mampir ke kantin dulu sebelum menuju perpustakaan.
------
02.38 PM
To: Mitsuya Ryou
From: Yamaguchi Kenki
Subject: Menarik
Boleh saja. Eh, tadi aku lihat ada orang yang bawa-bawa katalog barunya Inoue Masahiro. Micchi sudah punya? Mau kubelikan dulu?
Mitsuya berharap guru bahasa inggrisnya ini mau berhenti bercuap-cuap karena toh sebagian besar isi kelas sudah nyaris tertidur. Heran deh. Guru membosankan macam ini kok bisa diterima mengajar sih?
Sambil lirik kiri-kanan, Mitsuya pun mengeluarkan secarik kertas berisi coret-coretan hasil karyanya dengan Yanagishita-senpai tadi siang dan mulai mencoret-coret lagi.
"Mitsuya-kun, kalau memang tidak berminat dengan pelajaranku, sebaiknya berdiri di luar saja ya."
Mitsuya menelan ludah.
-------
03:18 PM
To: Yamaguchi Kenki
From: Mitsuya Ryou
Subject: Sebal! Sebal!
Eh? Tak usah! Aku sudah pesan di toko buku dan pulang nanti mau kuambil. Aku mau pemanasan dulu. Sudah dilihatin Buchou. Aku tak mau digigit. Sepertinya Sakurada-senpai mau balas dendam gara-gara kukalahkan tadi pagi. Duuuh, kakiku pegal gara-gara disuruh berdiri di luar. Mou.
x.x.x
Kenki mengerjap. Ah, pasti ketahuan baca majalah atau ketiduran deh, pikirnya. Dasar Micchi.
"Oi, Yamaguchi! Cepat! Lama deh!" Tegur temannya dengan nada kesal. Kenki buru-buru menutup ponselnya dan menyebutkan pesanannya pada barista Starbucks.
--------
04:21 PM
To: Mitsuya Ryou
From: Yamaguchi Kenki
Subject: Kopi kedua
Ada-ada saja.
Mitsuya menyambut uluran tangan Yuuki yang membantu berdiri.
"Micchi sih. Sudah tahu Sakurada-senpai itu paling tak mau mengalah. Nanti kalau lututnya luka lagi, bisa-bisa dimarahi Matsuzaka-sensei dan tak boleh ketemu Inoue-niisan lagi loh."
Mitsuya merengut namun tetap melingkarkan lengannya ke leher Yuuki dan berjalan tertatih-tatih ke ruang ganti.
--------
06:15 PM
To: Yamaguchi Kenki
From: Mitsuya Ryou
Subject: :(
Aku tak mau dengar apa-apa. Lututku sakit.
-------
06:18 PM
To: Mitsuya Ryou
From: Yamaguchi Kenki
Subject: [no subject]
Sekarang di mana?
-------
06:21 PM
To: Yamaguchi Kenki
From: Mitsuya Ryou
Subject: Lapar
Dari rumah sakit. Diantar pulang sama Wada-sensei. Mau ditraktir sushi. Aaaah! Aku belum ambil katalog-nya Masahiro-kun!
---------
06:25 PM
To: Mitsuya Ryou
From: Yamaguchi Kenki
Subject: sudah sampai rumah?
[Message empty]
--------
06:34 PM
To: Yamaguchi Kenki
From: Mitsuya Ryou
Subject: Marah ya?
Baru saja sampai. Wada-sensei baik deh. Tadi mau saja waktu kuminta mampir ke toko buku dulu. Sushi-nya banyaaaaak! Hihihihhi, Yuuki sepertinya sebal karena Wada-sensei lupa beli coklat. Sekarang sedang pergi lagi ke conbini untuk beli coklat.
--------
09.15 PM
Mitsuya memandangi ponselnya yang sunyi. Lututnya terbalut penyangga lutut yang Matsuzaka-sensei menekankan tak boleh dilepas selama dua minggu. Atau.
Mata besarnya menatap dengan sedikit iri pada Takuma dan Yuuki yang sedang cuci piring berdua di dapur. Mesra sekali sih. Sementara hari ini dia belum dengar suara Kenki sama sekali. Meski bertukar pesan terus menerus, Mitsuya sebenarnya sedang ingin bertemu Kenki. Tentu saja dia tak akan bilang terus terang. Tapi sejak semalam, dia kangen sekali dengan tunangannya itu. Dan biasanya Mitsuya sudah puas kalau ditelepon sekali saja. Tapi karena Kenki sudah bilang kalau hari ini dia sibuk, Mitsuya tak ingin mengganggu dengan bilang ingin ditelepon atau menelepon Kenki.
Tapi sekarang mood-nya jadi tak enak karena Kenki tak membalas pesan terakhirnya. Sepertinya memang marah karena Mitsuya tak bilang kalau lututnya sakit lagi dan harus ke rumah sakit untuk diperiksa. Lagi-lagi, Mitsuya beralasan dia tak ingin mengganggu.
Nyatanya, dia jadi sebal sendiri. Ditarik-tariknya karet pelindung lututnya sambil merengut sementara tangan yang satunya membolak-balik katalog Masahiro dengan sedikit tak berselera. Pun hanya melambai lemah saat Takuma pamit pulang.
Apa telepon saja ya? Pikirnya. Toh, sudah jam segini. Mungkin Kenki sudah pulang. Tapi kalau teleponnya tak diangkat bagaimana? Kenki yang sedang ngambek atau marah adalah sesuatu yang tak pernah dihadapi Mitsuya selama dua tahun mereka kenal. Bibirnya digigit-gigit dengan resah sambil tangannya memutar-mutar ponselnya.
Mitsuya baru saja mau berseru kesal saat sebuah tangan yang besar dan hangat menepuk-nepuk kepalanya. Mitsuya terpaku dan saat mendongak, matanya melotot.
"Kok... Ada di sini?" Tanyanya spontan.
Yuuki nyengir. "Tadi bertemu di bawah waktu aku mengantar Kuma. Dibawakan kue loh, Micchi."
Mitsuya masih menatap tunangannya yang sudah menarik tangannya dan duduk di hadapannya. Ekspresi wajahnya tak menunjukkan apapun tapi tidak tersenyum juga. Sekilas ditatapnya lutut Mitsuya yang terbalut dan meletakkan tangannya dengan hati-hati di atas lutut itu.
"Wah! Opera cake!" Seru Yuuki dari arah dapur.
"Jangan dimakan kalau sudah sikat gigi. Nanti dimarahi Wada-sensei loh." Kelakar Kenki tanpa menoleh dari Mitsuya yang sudah mengalihkan pandangan ke katalog di atas meja karena tak berani memandang Kenki.
Yuuki menjulurkan lidah dan memasukkan kotak kue itu ke dalam kulkas. Matanya mengerjap melihat dua orang yang duduk berhadapan di ruang tengah itu dan mendadak Yuuki merasa dia seperti mengganggu.
"Aku tidur duluan ya." Ujarnya sambil melambaikan tangan. "Kenki-san kalau mau kopi, ambil sendiri ya. Masih ada tuh di mesin."
"Un. Arigatou. Oyasumi." Balas Kenki.
"Oyasumi, Yuuki."
Yuuki melambaikan tangan sekali lagi dan menghilang ke lantai atas. Mitsuya menghela nafas pelan, membalik halaman katalog dengan pelan pula. Kenki masih diam dan hanya menatap berganti pada Mitsuya dan lutut Mitsuya. Lalu menghela nafas.
Tak sadar, Mitsuya mengernyit.
"Micchi membuatku khawatir." Suara Kenki terdengar. Tenang dan jelas. Mitsuya merasa jantungnya mencelos. Ujung jarinya memainkan tepi halaman katalog.
"Kamu marah?" Gumamnya pelan.
Kenki mengelus pelan lutut Mitsuya. "Bukan marah. Hanya khawatir." Ulangnya menegaskan.
"Tidak parah, kok." Tak sadar, Mitsuya menggembungkan pipinya dan nadanya terdengar setengah merajuk setengah manja tak ingin disalahkan. "Matsuzaka-sensei bilang ini hanya untuk jaga-jaga."
"Sou?"
Mitsuya mengangguk. Kenki mengangkat tangannya dan kembali diam. Mitsuya jadi merasa bersalah sekali dan akhirnya memberanikan diri melirik ke arah tunangannya. Garis rahang Kenki terlihat lebih tegas dari biasanya. Bibirnya juga terlihat lebih tipis. Mitsuya jadi merasa tak karuan melihatnya.
Mitsuya lega saat dia beringsut, menjulurkan lengan untuk memeluk Kenki dan Kenki tak menolaknya. Lengan Kenki balas melingkar di pinggangnya dan Mitsuya mengeratkan pelukannya. Dibenamkannya wajahnya ke pundak Kenki, bergumam lirih ke dalam sweater biru tua yang dikenakan tunangannya itu.
"Maaf."
Didengarnya Kenki mendesah dan dirasakannya usapan pelan dan penuh sayang di punggungnya juga Kenki yang kemudian ikut mengeratkan pelukannya. Lalu dijauhkannya tubuh Mitsuya agar bisa melihat wajah Mitsuya dengan baik. Mata hitamnya menatap tajam ke dalam bola mata Mitsuya yang besar.
"Untuk yang seperti ini, meskipun aku bilang aku sibuk, Micchi tetap harus bilang ya. Aku bertanggung jawab atas Micchi. Aku tak mau aku tahu belakangan meskipun sudah ada yang menolong Micchi seperti Wada-sensei misalnya."
Mitsuya menunduk. Tangannya menggerut sweater di bagian pundak Kenki. "Aku tak suka-"
"Iya, aku tahu." Potong Kenki. "Micchi tak suka merepotkan. Tapi aku ini apanya kamu?" Kenki menangkup pipi Mitsuya dengan kedua tangannya.
Telinga Mitsuya memerah. ".....Tunanganku."
"Betul." Kenki mengangguk. "Dan aku sayang padamu."
Semburat merah menjalari wajah Mitsuya. Disentuhnya pipi Kenki dengan bibirnya. "Maaf ya." Bisiknya lagi.
Kenki balas mengecup pipi Mitsuya dan memandangnya dengan sayang. Dilepasnya pelukannya dan menunduk untuk mengecup lutut Mitsuya. "Masih sakit?"
Mitsuya menggeleng. "Cuma nyeri. Tidak terlalu mengganggu kok."
Kenki menggumamkan sesuatu yang tak jelas ditangkap telinga Mitsuya. Jantungnya berdebar karena Kenki mengelus paha dan kakinya. Tidak dengan menggoda tapi dengan sayang dan penuh perhatian. Mitsuya menyentuh tangan Kenki, menggenggamnya erat dan memeluk Kenki sekali lagi.
Kenki membenamkan wajahnya ke dalam helain halus rambut Mitsuya dan menghirup dalam-dalam wangi lavender dari helain kecoklatan itu.
"Ngantuk?" Bisiknya.
Mitsuya mengangguk. Kenki tersenyum dan membimbing Mitsuya ke kamar. Dimatikannya lampu lalu membuka pakaiannya, melipatnya dengan rapi dan menyusul Mitsuya ke tempat tidur.
Mitsuya mendesah saat Kenki menariknya ke dalam pelukan. Wajahnya disurukkan ke lekuk leher Kenki. Kaki mereka saling mengait dengan otomatis. Mitsuya sebenarnya masih tak begitu mengerti kenapa Kenki begitu tak suka dengan tindakannya kali ini tapi dia tak akan komentar apa-apa dan memilih untuk menurut saja. Kenki ada di sini, memeluknya dengan hangat. Saat ini, itu saja yang akan diterima dan dimengerti Mitsuya.
Kyaaaaaaaaa untung gw bangun jam segini kyaaaaaaaaaa!!!
ReplyDeleteAuh Kenki kalo marah sereeem. Micchi siiih. *peluk uyel dua2nya* Dan itu Micchi diapain sama Doori sampe begitu. Dasar Doori setan XP
Itu bagian sms-an bolak balik begitu, ngeliatnya jadi doki doki fuwa fuwa gimanaaa gitu. Kalo ga sayang ga bakal tuh kayak gitu. Hyaaaaaaang maniiiiiisss!
Makasih panda sayaaaaang *bunnykiss*
Aaaah mau beneran punya kareshi macam begini MAUUUU MAUUU
ReplyDeleteKenki ternyata memang serem kalau lagi marah ya?
pasti album foto Keeeeichaaaan diumpetin Micchi.
Pagi-pagi dikasih yang fuwafuwa begini. GYAGYAGYAGYA. *guling2 pagi hari*
ReplyDeletesaya sudah bangun lho mama-san! *bangga* tapi ga tanggung kalo tidur lagi
Lucu mereka ngobrol ga cuma di isi sms, tapi juga lewat subjectnya. *gemes*
Dan penutup smsnya yang "sayang micchi" "sayang kenki juga" itu <333
Kenki kalau marah seraaaaam! 8DD tapi Mitsuya juga salah karena ga bilang. *elus2 sara sara hair* *salah*
... *bluuuuuuuuuuuuuuuuuush*
ReplyDeletePANDAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA... gue makin merasa Ley mirip Kenki loh. Kenapa ya. LMAO
Eciee cieeeeeee Anne XDDDDDD
ReplyDelete@Icha: Jam tiga pagiiii? Ngapain kamu, tanukiiiii?
ReplyDeleteKarena Kenki baiiiik jadinya cuma beneran marah sama hal2 yg menurut dia udah kebangetan *menggelantung di leher monyetganteng*
Hihihihihihi maap ya, Doori. Gue lebih doyan Genki dibanding elu :p
Nyan! *bunnykiss*
@Nei: AKU JUGA!!! #loh
@Tacc: *kagum* XDDDDDD
Bagian itu, sebenernya gue takut agak norak tapi masa bodo lah! XD Namanya org pacaran pasti ada norak2nya XD
Sara sara hair itu rambut siapa?
@Anne: Jadi Ley itu mirip Sensei apa Kenki? XDDDD
sara sara hair itu maksudnya pasti rambut Senzou! XDDD *perannya Micchi di Nintama Musical* dan gue yakin dia mau dikasting karena warna rambutnya Senzou itu UNGU
ReplyDeleteGw kebangun karena pengen pipis, trus online cari bahan bacaan karena ga bisa tidur. XD
ReplyDeleteTrus ya trus ya gw paling ga tahan sama orang yang marahnya diem begituuuuuu *orang yang kalo diomelin malah ngga takut*
Oh tentu saja Genki lebih lucu dari Doori (haha) *dikepret egrang*
Hunyaaaa *usek2in muka ke peyut*
@Nei: Yappariiiii
ReplyDelete@Icha: nyooooo *ndusel*
Sama! Gue juga malah sebel banget kalo diomelin dan dibentak2 tapi kalo diem aja atau ngomongnya dengan tenang gitu, gue malah beneran merasa bersalaaaaah *meleleh*
*sundul*
Jadi inget waktu sma pernah kedapetan nggambar di tengah pelajaraan ama guru bahasa inggris (lah kok kayak Micchi). Gw udah deg2an takut dimarahin eh ternyata bu gurunya malah bilang "Wah kalo roknya lipit2 gini ga bagus loh buat yang pinggulnya besar. :D" (gw lagi gambar cewe pake seragam, nah loh mirip Micchi lagi lol)
ReplyDeleteAbis itu ga pernah lagi nggambar pas pelajaran dia. XDDD
*licks face*
Nah!! Malah feeling guilty abis kan? XDD
ReplyDelete*mamam pipi*
dan Kenki, ga usah kuatir tunangan tersayang kehabisan katalognya Ma-kun, nanti di ruang prakter sensei pasti disediakan kok. Fufufufu. *ternyata sudah jadi teman belanja* #plaks
ReplyDeleteKalo Sensei mah dapet gratis XDD
ReplyDeleteghikhikhikhi, dua orang ini emang sangat ichaicha dimanapun dan kapanpun, jadi isi smsnya memang harus begitu XD *seenaknya*
ReplyDeleteIyaaaa~
ReplyDeletemunyaaa~ *jilat idung*
Sou? XDDDD
ReplyDeleteMemang suami istri harus norak gitu sih ya LOL *tatap celengdebu dan satriabajapink yang belum nikah pun sudah norak*
SMSnya manis yaaaaaaaaaaa....~~~
ReplyDeleteKenki terlihat diam, tapi ro-man-chi-ku~~~~~~~
KYA!
Terus guling2 resah sendiri*
Ma-kun: SIAPA YANG NORAK ENAK AJA!
ReplyDeleteYuu-kun........ *evilsmirk*
ReplyDeleteKAMU NORAK, MA-KUN!!! APA ITU TEREAK-TEREAK DI BERANDA JAM TUJUH PAGI?
Kebayang banget lu kayak gini Ri. XDDDDDDDD
ReplyDeleteEroi Kappa wa eroi desu yo.
ReplyDelete@ Icha: Aku tak mengerti apa maksudmu...
ReplyDelete*terus masih meresah gelisah sendiri begini*
Oh, Kenkiiii ♥
Eroi.
ReplyDeleteNah kan. Maji eroi.
ReplyDeleteDuh jadi doki doki mura mura...
ReplyDeleteDeg2an tapi turn on... XD
Gyuuuung~ *lemes*
Kalo kenki marah ternyata seksi... Tp marah perhatian yg bgini loh, gak yg beringasan mengepul kyk monji... *disambitsempoa*
Huhuw, sms-nya maniiiiiisss! *sakitgigi* *nyarikopi*
Deg2an tapi turn on? XDDDD
ReplyDeletehauuu...sev sev sev..
ReplyDeleteih, ini kan pendek lol
ReplyDeletekemaren itu udah mau cabut dari warnet..hahaha..
ReplyDeletehauuuhhh...kenkiii... sangat dewasa banget sih..!! *grauk
Buset, gigitnya semangat amat sampe bunyi begitu o.0 *elus2 fundoshi kenki*
ReplyDelete*ikut elus fundoshi Kenki ... dan isinya*
ReplyDeleteTanukiiiii!
ReplyDeletePandaaaa!!!
ReplyDeleteTunggu, kok jadi kayak bakappuru yang di sana itu... *diseruduk trus ditubruk*
Lu aja deh yg baka, aku tak ikutan *nyelusup ke dlm fundoshi Kenki*
ReplyDeletenyaaaaa....tanteeeee..........!!! kenapa pada rebutan elus2 fundoshi kenki?!
ReplyDeleteIKUT!!!
*disepak micchi balik ke pelukan shou
kami gak rebutan kok *evilsmirk*
ReplyDeleteIya, wong ngelusnya bareng ihi ihihi.
ReplyDeletenyu.. atur ajah,, gw mah gak ngaruh lagi.. :3
ReplyDelete*bergelung dengan nyaman dipelukan shou