Sunday, April 24, 2011

[fanfic] AU Ma-kunxTori - Of Late Supper and Being Together

Fandom: Kamen Rider Decade/Samurai Sentai Shinkenger
Pairing: Inoue Masahiro x Matsuzaka Tori
Rating: PG-13. R-ish at the end.
Warning: BL, AU, OOC. Men in bed.
Disclaimer: Toei, Top Coat, Box Corp. I do not own anything and/or anyone
Note: Setting in the future while I gather information about their wedding.




Sedan sport merah itu berhenti dengan mulus di dalam garasi. Mesinnya yang halus nyaris tak menimbulkan suara hingga pengemudinya tak perlu khawatir membuat keributan saat hari sudah sangat larut seperti itu. Sekejab kemudian lampunya padam dan pintu mobil terbuka, menguak sosok jangkung yang melangkah keluar, membungkuk sejenak untuk mengambil tas dan jaketnya, menutup pintu, menekan tombol pengunci otomatis dan melangkah masuk ke dalam rumah melalui pintu penghubung dari dalam garasi.

Di dalam rumah sudah gelap dan Masahiro harus meraba-raba agar tak menabrak atau menjatuhkan sesuatu. Tas dan jaketnya diletakkan di atas counter dapur yang dilewatinya, membuka kulkas untuk mengambil minum. Setelah dahaganya terpuaskan, pemuda jangkung itu mendesah dan berusaha melirik arlojinya. Sudah nyaris jam 2 pagi. Badannya rasanya sudah mau rontok karena sudah tiga hari berturut-turut pulang pagi.

Masahiro benci kesibukan seperti itu karena membuatnya jadi tak bisa melakukan yang lain tapi dia tak punya pilihan lain selain mengerjakan semuanya sampai tuntas. Mendesah sekali lagi, Masahiro membiarkan kaki panjangnya melangkah ke sudut lain rumah, ke kamar tidurnya.

Kamar itu juga gelap. Mungkin lebih tepat dibilang temaram karena tirainya tak ditutup, membuat lampu yang menerangi halaman belakang ikut menyusupkan sinar ke dalam kamar itu. Samar, Masahiro menangkap gundukan di salah satu sisi tempat tidur besar di tengah ruangan. AC menyala dengan suhu tak terlalu dingin, cukup terasa nyaman untuk mengantar tidur. Masahiro mendekati sisi tempat tidur itu dan tersenyum saat melihat Tori berbaring miring, tidur dengan lelapnya dan bibirnya sedikit terbuka.

Masahiro menunduk, menyibak dengan hati-hati rambut yang menutupi kening Tori dan mengecup pelan. Sebisa mungkin tak membangunkan pria itu. Namun tindakannya itu tetap membuat Tori beringsut dalam tidurnya dan bergumam pelan. Masahiro memberanikan diri untuk mengecup hidung Tori dan Masahiro tahu dia sudah membuat pria itu terbangun.

Dikecupnya bibir tipis yang selalu terasa manis itu dan tersenyum saat mendapat balasan. Sekali pagutan pelan lalu kecupan ringan dan mata Tori mulai terbuka dengan kerjapan pelan.

"Maaf membangunkanmu." Bisiknya seraya duduk di sisi Tori.

Tori bergumam, memiringkan tubuhnya lebih dalam dan mengecup dagu pemuda itu. "Baru pulang?"

Masahiro mengangguk. Ditahannya lengan Tori agar pria itu tak bangkit. "Tori tidur lagi saja. Aku mau makan dan mandi setelah itu tidur."

"Hmm..." Tori berbaring telentang. "Ada lasagna di microwave. Ma-kun panaskan saja."

Lagi-lagi Masahiro mengangguk dan mengecup lembut kulit di bawah bibir Tori sebelum beranjak meninggalkan kamar. Dia kembali ke dapur, membuka microwave dan mendapati lasagna yang dimaksud Tori. Ditekannya tombol dan membiarkan microwave bekerja sementara membuka-buka kulkas untuk mencari-cari makanan yang lain. Ada puding susu yang dibuat Masaki dua hari yang lalu, sayur dan buah, beberapa batang coklat dan setengah kotak fruit cake La Petite. Masahiro mengerucutkan bibirnya lalu beralih mengambil botol jus.

Suara pintu kamar yang membuka dan menutup lagi membuatnya mengangkat kepala dan melihat Tori berjalan ke arahnya. Tangannya ditangkupkan di depan wajah untuk menutup kuapan dan Tori tersenyum padanya.

"Kok bangun?" Tanya Masahiro saat Tori berdiri di dekatnya, mengamati bungkusan anggur di tangan Masahiro. "Nanti shift pagi kan?"

Tori menggeleng. "Tak apa. Ma-kun mau buat apa?"

"Entah. Aku lapar sekali."

Tori mengerutkan kening tak suka. "Tadi tidak makan malam ya?"

Masahiro meringis. "Makan kok. Sedikit." Tambahnya nyaris tak terdengar.

Tori mendengus. "Kalau maagnya kambuh, aku tak mau tahu ya." Dia berbalik dan membuka kulkas, mengeluarkan bawang bombay, daun selada, irisan salmon dari freezer dan meraih roti tawar dari atas counter.

"Eeh? Tori mau apa? Tidur saja! Nanti mengantuk loh. Aku tak mau Tori dimarahi Aniki." Masahiro memprotes tapi langsung terdiam begitu Tori mengambil pisau dan mengacungkannya dengan mengancam. "Duduk saja." Perintahnya pelan tapi tak bisa dibantah.

Masahiro menurut dan duduk setelah mengeluarkan lasagna panas dari dalam microwave. Diamatinya Tori mencuci daun selada dan bawang bombay, memotong-motongnya lalu beralih memotong-motong roti tawar menjadi kubus kecil-kecil dan memanggangnya di dalam microwave. Sementara menunggu, Tori meletakkan ketel di atas kompor dan merebus air. Tak lama, dia sibuk mencampur semua sayuran dan roti panggang ke dalam mangkuk beserta potongan tipis daging salmon dan memercikinya dengan minyak zaitun.

Dengan pelan diletakkannya di hadapan Masahiro beserta secangkir kopi untuk dirinya sendiri. Masahiro mengangkat kepala dan tersenyum. Meskipun tak bisa menyembunyikan kerutan di keningnya melihat Tori menyalakan rokok dan menyesap kopi.

"Kenapa malah bikin kopi? Nanti tak bisa tidur loh."

Tori tertawa kecil. "Hmm... Aku bisa tidur kalau aku mau. Ma-kun harusnya tahu itu kan?"

Masahiro merengut dan Tori menjulurkan badannya untuk mengecup bibirnya. Cengirannya tampak begitu lucu karena wajahnya yang masih terlihat sangat mengantuk. Masahiro mencubit hidungnya dengan gemas dan memagut bibir Tori dengan pelan sebelum melanjutkan makan. Dengan sebelah tangan, Masahiro mengisyaratkan Tori untuk duduk di sebelahnya dan Tori menurut. Tori mengusap tengkuknya dan menyesap kopinya perlahan.

"Aku tak harus ditemani loh. Tori tidur saja. Jangan memaksa begitu." Gumam Masahiro di tengah kunyahannya.

"Dibilang, aku tak apa-apa kok. Kalau tak begini, minggu ini aku kan tak akan ketemu Ma-kun sama sekali." Bisik Tori sambil menyandarkan pelipisnya di pundak Masahiro.

Masahiro terdiam. Pekerjaannya memang sedang banyak sekali. Dia selalu pulang larut dan kadang baru bangun kalau Tori sudah berangkat. Memang sih mereka tetap menelepon dan bertukar pesan tapi tetap saja rasanya aneh kalau sudah tinggal serumah tapi hanya sempat bertemu dalam waktu yang sangat singkat. Pekerjaan Tori juga sedang banyak karena sepertinya peserta interhigh tahun ini brutal-brutal sekali sampai banyak yang terluka.

Masahiro sudah bosan meyakinkan dan Tori pun tak benar-benar mengeluh. Dikecupnya puncak kepala Tori dengan lembut dan mengangsurkan sesuap salad saat Tori hendak menghisap rokoknya. Tori tertawa pelan dan membuka mulutnya dengan senang.

"Enak?" Masahiro mengangkat alis saat Tori mengunyah.

"Tentu enak dong. Kan aku yang buat." Tegasnya sambil mengecup Masahiro sekali lagi. Masahiro tertawa dan memeluk pinggang Tori dengan erat, menghabiskan makanannya dengan lebih lahap.


Masahiro mengangkat alis saat mendapati Tori belum tertidur juga saat ia keluar dari kamar mandi, merasa lebih rileks dan segar sehabis mandi. Tori hanya tersenyum lembut dan mengundang Masahiro dalam pelukannya. Alis Masahiro terangkat makin tinggi saat ia memanjat naik ke tempat tidur, menyelusup ke dalam selimut dan berbaring di atas Tori, membalas pelukannya dengan hangat.

Pagutan pelan bibir Tori yang hangat di bibirnya membuat Masahiro mendesah dan merasa begitu nyaman. Kepalanya dimiringkan untuk memaksa Tori membuka bibirnya dan membiarkan Masahiro mereguk lebih banyak rasa manis yang bercampur pahit kopi dan getir nikotin. Tori mengelus dada dan punggungnya dengan sayang. Hangat telapak tangannya menembus piyama yang dikenakan Masahiro dan pemuda itu tak bisa menahan erangan puas meluncur dari bibirnya.

Tori menangkupkan tangannya di sisi wajah Masahiro, menatapnya penuh arti saat Masahiro menjauhkan wajahnya. "Capek?"

Masahiro tersenyum miring. "Aku tak pernah terlalu capek untuk yang satu ini, sensei." Bisiknya dengan suara yang agak serak.

Tori tertawa pelan, menyelipkan satu kakinya ke antara kaki Masahiro dan menggesek lembut. Masahiro merunduk untuk menciumnya dengan penuh hasrat.

Sejenak Masahiro tak peduli dengan pekerjaannya, tak peduli apakah mereka akan bangun terlambat nanti, tak peduli seberapa sering kesibukan semacam ini akan membuat mereka sulit bertemu. Karena saat Tori tersenyum padanya, saat Tori menciumnya, saat Tori mendesahkan namanya dengan lirih, saat Tori menyambutnya ke dalam tubuhnya yang hangat, saat Masahiro membuatnya menjerit dan berbisik di telinganya betapa ia mencintai Tori, Masahiro tahu saat-saat seperti itu lebih berharga dari apapun dan tak akan bisa ditukar dengan apapun.

-end-

29 comments:

  1. awwwwwwwwwwwwwwwww, ternyata setelah menikah kalian jadi jarang bertemu begini ya? Pantas pacarannya dimanfaatkan seefisien mungkin. Aku paham sekarang. *tepuk pundak satriabajapink* I never get tired of this pairing. REALLY.

    ReplyDelete
  2. Umh... Sebenernya, karena Ma-kun kuliah design grafis, jadi gue kepikiran dia jadi designer yang kalo udah ada proyek emang pulangnya jam segitu *tatap nanar kantor sendiri*

    Tapi yang penting, Sabtu-Minggu Ma-kun di rumah! Masih banyak kesempatan untuk begini begitu dan bikin anak celeng!! *gyay*

    Tori: I...itu nanti!!! *blush*

    ReplyDelete
  3. Berasa lagunya siapa itu penyanyi Indo, "Sabtu....Minggu, aku untukmu."
    Soalnya selain jadi designer kan dia masih pemotretan ini itu dan mungkin (mungkiiiin) nanti diserahi bisnis juga sama ibunya. Sudachii diajak maen dong ah, biar ngga sepi. *cubit celengdebu*

    ReplyDelete
  4. Lagu siapa itu?

    Model sih jalan teruuuuuuuus! Diserahi bisnis apa sama Mama Mayaaaa? *woot*

    Kalo sama Sudacchi kan gak bisa main kuda-kudaan #eh

    ReplyDelete
  5. Sandy atau siapa deh itu, penyanyi solo rada jadul.
    KUDA-KUDAAN HOMIJOT!!!! (GYAY)-ing forever, eh siapa bilang gak bisa, setting ini kan Sudacchi sudah berusia sekitar 18 tahun ya? Masa ga bisa diajak bonafit dikit? *ditabrak berkali-kali*

    ReplyDelete
  6. Yang dua ini rajin banget beginibegitu heran anak celengnya ga jadijadi XP

    ReplyDelete
  7. @Nei: Tetep gak tau XDDD;;;

    Ahik ahik Sudacchi mungkin sudah begini begitu sama Renn ya? *ngarep*

    @Rey: KB-nya hebat *ngangguk*

    ReplyDelete
  8. http://www.4shared.com/audio/MhF6sygd/Sandy_-_Sabtu_Minggu.htm ----> ini linknya. Huahahaha.
    Sudacchi sama Renn beneran nih? :9
    lolololol soal jadi nggaknya bayiceleng mah wolohuaklam, Rey.

    ReplyDelete
  9. Nnngggghhhh. Nnnnnnnnngggggghhhhhhh. *gigit kuping panda*

    ReplyDelete
  10. Anjrit! Niat amat sampe dicariin link-nya LMAO

    Abis, ama siapa dong? XDDD

    @Icha: reaksi macam apa itu, tanukiiii? *paws face*

    ReplyDelete
  11. XDDDD Iseng, pas sih sama fanficnya, mungkin.
    bocchan bertanggung jawab ya? senang deh, gitu dong bocchan.

    eng, aku tak terpikir, gapapa kok sama Renn. :DD

    ReplyDelete
  12. KERJAAN DONG. XDDD maksud gue kesannya doi jadi lebih mature gitu.

    ReplyDelete
  13. Soalnya sekarang udah gak disokong siapa-siapa jadi harus usaha sendiri. Apalagi harus miara celeng, tentu aja dia harus tanggung jawab! XDDD

    Ma-kun: Aku! *angkat hidung jumawa*

    ReplyDelete
  14. BOCCHAAAAAN! ~uyel-uyel~ kalau masih doyan pamer gitu kesan maturenya luntur nih! XDDD

    ReplyDelete
  15. Itu reaksi karena sebenarnya ingin jerit2 sambil guling2 tapi ga bisa karena di tempat umum. *tiban piting panda*

    ReplyDelete
  16. @Nei: karena bagaimanapun, dia tetep BOCCHAN!! XDDD

    @Icha: aaaaaaaangh *tertiban dengan senang*

    ReplyDelete
  17. Tapi beneran yaaaa. Bakappuru eksebisionis ini memang..... nnnnngggghhhhhh sekali! *dari tadi kehabisan kata2 mulu* *usel2 panda*

    ReplyDelete
  18. Apaaaaaaaaaaaaa?!!!!! Ma-kun, kau entah kenapa tampak dewasa sekali disini?

    Sudah mapan..., Saya makin doyan ini!

    Ahhhhh..., cepatlah bikin bayi dengan Tori biar Sensei tak terlalu kesepian (gyay)

    ReplyDelete
  19. @Icha : Bakaaaa!! *tiban*

    @Riri: Punya bayi pun siapa yang jagaaa? Tori kan kerja! Kasian bayi celengnya!

    ReplyDelete
  20. Aku tidak baka! Hanya ngiri! XD *tail poke*

    ReplyDelete
  21. Kan ada Kazuki!!!

    Kazuki : mata ore?

    ReplyDelete
  22. Jangan! Nanti diijon buat jadi suami kedua!! *dijala*

    ReplyDelete
  23. Kazuki, yang udah ada aja masih belum genap 20 tahun masa mau ngijon lagi?

    ReplyDelete
  24. Aah..sensei emang istri yg baik! Dibikinin makan malem.. Knp gak sekalian aja ma-kun dimandiin?! XDD

    ReplyDelete
  25. Baka janai yooooo *guling2 sambil peluk panda*

    ReplyDelete
  26. ...Terus gue jadi pengen beneran makanan yang dibuat Tori. *laper*

    Duh, sampe kapan juga gak bakal berubah ya. XDDD

    ReplyDelete
  27. Caesar salad sih itu XDD ala Coffee Bean punya. Enaaaaaak!! *padahal gak doyan sayur*

    ReplyDelete