Saturday, April 16, 2011

[fanfic] AU - Ma-kunxTori - Wedding Checklist : Invitation

Fandom: Kamen Rider Decade/Samurai Sentai Shinkenger
Pairing: Inoue Masahiro x Matsuzaka Tori
Rating: PG
Warning: BL. AU. OOC.
Disclaimer: I do not own anything and/or anyone.
Note: supaya PR gue gak makin numpuk, jadi lebih baik ini dimulai saja. Sorry kalo gejeh.




Masahiro meringis melihat wajah Tori yang berjengit kala memandang daftar tamu undangan yang baru saja diselesaikannya dengan Masaki. Buku tulis itu penuh dengan coretan berwarna-warni dan terisi nyaris seperempat jumlah keseluruhan halaman.

Tori membuka mulut dan Masahiro menahan nafas.

"Apa kita harus mengundang semua orang ini?"

Masahiro menggigit biskuit almond yang sejak tadi dipegangnya. "Umh... Makanya kan kuperlihatkan pada Tori dulu. Aku tak ingin ada yang terlewat."

Tori terdiam, sekali lagi menyusuri nama-nama yang tertera lalu bergumam. "Ini nyaris 500 orang loh, Ma-kun."

"Banyak kolega penting di situ."

Tori menggigit bibir. "Berarti tidak bisa tidak?"

Masahiro mengunyah dengan kesal. "Kalau tak diundang, aku bisa dimarahi Kazu-nii." Tukasnya.

"Aku bahkan tak tahu sebagian besar nama orang-orang ini." Gumam Tori lagi. Kedua kakinya diangkat ke sofa dan ditekuk di depan dada sebagai penyangga buku itu.

Pemuda jangkung di sebelahnya menggaruk tengkuk dengan frustrasi. "Tori mau bilang apa sih? Aku tak mengerti nih. Keberatan mengundang orang sebanyak itu? Bilang saja begitu kenapa sih?"

Tori merengut. "Biayanya pasti besar sekali kan kalau harus mengundang orang sebanyak ini?"

Masahiro mendesah. "Kenapa dipusingkan sih? Semuanya kan akan ditanggung keluargaku." Pemuda itu mengibaskan tangannya tak acuh.

Tori mengangkat jari telunjuknya. "Tunggu. Kapan itu diputuskan?"

Masahiro mengedikkan bahu. "Wajar saja kan? Aku yang melamar Tori jadi keluargaku yang akan menanggung semuanya." Ditatapnya tunangannya itu dengan tak mengerti sementara Tori mengusap bagian bawah wajahnya dengan tangan. Sebuah desahan pelan meluncur dari bibir dokter itu dan Tori melepas kacamatanya, mengetuk-ngetuk permukaan buku dengan ujung bingkai kacamatanya.

"Toriii~" Masahiro menggerung sebal.

"Masalahnya, kupikir kita sudah pernah bicara kalau kita akan menanggung biayanya berdua?" Tori meringis. "Kenapa sekarang tiba-tiba daftarnya jadi panjang sekali dan diputuskan berbeda begitu?"

Masahiro memutar tubuhnya untuk duduk menyamping dan agar bisa menatap Tori dengan lebih jelas. Tangannya menangkup di pergelangan kakinya yang disilangkan di atas sofa. "Aku sudah memberitahu aniki-tachi loh dan mereka bilang kita tak perlu memikirkan yang seperti itu. Cukup bilang saja undangannya berapa orang dan mau temanya seperti apa, nanti akan disampaikan ke wedding organizer kenalan Ryuuji-nii."

"Dan kapan persisnya kamu akan memberitahu itu padaku?" Tori melirik pada Masahiro yang meringis.

"Er...baru saja?"

"Ma-kun!" Tegur Tori setengah kesal. "Serius sedikit dong."

"Memangnya siapa yang tidak serius?" Sungut Masahiro sambil menarik-narik kaus kakinya dan bibirnya mengerucut sebal.

Tori bangkit dengan sebal pula dan berjalan cepat ke dapur. Diambilnya sekotak rokok dari dalam lemari di atas microwave dan membuka jendela dapur dengan agak kasar. Asap pertama dihembuskannya bersamaan dengan helaan nafas panjang. Kenapa dia harus langsung sekesal itu, Tori juga tak mengerti. Oke, dia mengerti. Dia ingin ini jadi peristiwa yang istimewa untuknya dan Masahiro, bukannya sekedar pesta lain untuk membina hubungan dengan kolega. Dia tahu Kazuki sama sekali tak bermaksud buruk. Sudah kebiasaan seperti itu dan yang pasti, Kazuki hanya ingin yang terbaik untuk Masahiro.

Tapi Tori sama sekali tak ingin pernikahannya nanti jadi sesuatu yang tak bisa dinikmati dan dikenang dengan hanya senyuman dan perasaan gembira. Kenapa rasanya susah sekali untuk membuat Masahiro mengerti itu?

Kepalanya tertoleh, menangkap bunyi kursi digeret ke dekatnya dan Masahiro yang duduk mengangkang. Dagunya ditumpukan di atas sandaran punggung. "Tori marah ya?" Tanyanya pelan seraya menyentuh punggung tangan Tori dengan ujung jarinya.

Tori mendesah, digenggamnya tangan pemuda itu dan menggigit bibirnya. "Aku tidak marah, kok."

"Aku tahu Tori sibuk sekali karena sedang musim pertandingan dan nanti harus ambil cuti." Masahiro mengusap punggung tangan Tori dengan ibu jarinya. "Karena itu kupikir akan lebih mudah kalau kita mengikuti saran aniki-tachi dengan menyewa wedding organizer. Aku tak begitu paham urusan seperti ini. Kalau sudah begitu, Tori pasti akan mengambil alih kan? Aku tak ingin Tori kecapaian dan nanti malah sakit lagi." Tanpa sadar, kedua pipinya menggembung. "Aku cerita pada Aniki soal rencana kita untuk membeli rumah. Kurasa itu sebabnya kenapa mereka bilang kita tak perlu memikirkan soal biaya sama sekali."

Tori menjentikkan abu ke bak cuci piring. "Dananya kan bisa diatur." Gumamnya pelan.

Pundak Masahiro terangkat pelan. "Mereka bermaksud baik loh. Tori jangan salah sangka ya. Aku juga ingin kita berusaha sendiri tapi aku juga tak yakin kalau biayanya akan cukup."

"Rumahnya kan tak perlu dibeli sekarang." Tori masih bersikeras dan membuat Masahiro tak bisa berargumen lagi. Tunangannya itu memang bisa keras kepala untuk beberapa hal. Pemuda itu menghela nafas.

"Ya sudah. Aku akan bicara lagi dengan aniki-tachi." Ujarnya mengalah dan merasa lega karena usahanya tak sia-sia saat melihat sudut-sudut bibir Tori mulai terangkat membentuk senyum kecil.

"Ma-kun jangan tersinggung ya." Tori berucap seraya membuang puntung ke dalam tempat sampah dan memeluk tunangannya. "Tapi ini kan keputusan kita berdua. Aku hanya tak ingin terlalu banyak orang ikut campur. Kita akan minta tolong kalau memang tak bisa."

Masahiro menggeleng, tangannya yang besar mengusap punggung Tori dengan sayang. "Seharusnya aku memberitahu Tori lebih awal."

Tori mengecupnya lembut. "Maaf ya."

Masahiro tertawa pelan. "Daijoubu. Aku yang salah kok."

"Wow. Kau mengaku salah? Aku tak salah dengar kan?" Tori melebarkan matanya.

Masahiro menggigit bibir Tori dengan gemas. "Jangan mengejek."

Tori mendesis dan menarik Masahiro merapat padanya. "Bercanda kok. Besok kita bicara dengan kakak-kakakmu ya."

"Kakak Tori juga kan?"

Entah kenapa, wajah Tori bersemu mendengar itu. "Hmm..." Gumamnya. "Belum resmi."

---

28 comments:

  1. CELENGDEBU JAIM.
    Jieeee 'kakak Tori juga kan?' ufufufu, mungkin kalau yg diundang cuma KumaYuuki, Shunsuke, dan beberapa teman dan sensei tachi biayanya cukup deh, Ma-kun. Baru perayaannya yang gede gedean. :D
    aish, manis, manis sekali iniiiii.

    ReplyDelete
  2. BELUM RESMI, tapi udah kelepasan manggil Kazuki pake kakak kan waktu itu?

    *poke2 Sensei lalu menggelinding hepi bareng Takuya*

    Awwwwww........ Ih, bentar lagi ya, Tori? <3

    ReplyDelete
  3. Kalo acaranya resepsi resmi yang semuanya duduk meja gitu emang ga bisa terlalu banyak ya tamunya. Ah tapi secara ini celengdebu kayaknya ga mau ya pake resepsi. Pesta kebun? Biar pasien-pasiennya celengdebu bisa lari ke sana ke mari. XD

    ReplyDelete
  4. Eh, kirain Tori itu pelit dan demen yang gratis2, ini malah ditolak??
    Kazuki alasan doank mau bikin pesta mewah buat adheknya biar kawinan dia ndiri bisa diamdiam XP

    ReplyDelete
  5. Toriiiiiiii, ini wajib untuk menjaga nama keluargaaaaaaaaaaaaaa. LMAO Private party sederhana, terus habis itu baru ada resepsi gede-gedean? XDDD Tori pasti stress.

    ReplyDelete
  6. @Nei pengennya Tori juga gitu. Undangannya dikit aja dan cuma orang2 yg mereka kenal makanya dia shock. XD

    @Riri: loh? Manggil Kazuki Nii-san itu mah pas udah nikah kan? LOL

    Dan kenapa kau guling2an sama Takuya? *timpuk okra*

    @Icha gue sih kepikirannya emang kaya backyard wedding-nya orang bule gitu loh, Cha. Jd suasananya nyantai gitu

    @Rey: Ih, Tori gak pelit! Dia cuma super hemat! XDDDDD

    @Anne: Baru soal undangan aja dia udah stress apalagi yg nanti-nanti nih ihihihhi

    And you know what, I feel like I'm organizing a real wedding here >_

    ReplyDelete
  7. Eeeerrr. . . . . Beda ya pelit sama super hemat? Kawinannya dikapal pesiar aja, sambil tamasyaaaa

    ReplyDelete
  8. Beda dooong LOL Selama ini kan dia jarang beli2 barang. Semuanya diitung banget-banget. Begitu pacaran sama Ma-kun, apa2 dibeliin Ma-kun dan kalo diprotes nanti Bocchan-nya ngambek XDD

    ReplyDelete
  9. padahal waktu kuliah semua makanan dan barang-barangnya boleh diambil Kuma-chan. Ih, Ih.

    ReplyDelete
  10. Kumachan lebih ngirit dan demen gratisan ternyata ya~

    ReplyDelete
  11. Tori kan sayang teman XDDD Kalo punya pasti dibagi-bagi hihihihihi skrg dia harus lebih hemat laaaa kan Ma-kun suka minta makan! XDD

    ReplyDelete
  12. Bocchan lebih sering tidur di apartemennya Tori daripada rumah sendiri sih ya, bajet bulanan meningkat. LOL.

    @Rey
    Kuma-chan itu ga punya orangtua dan harus ngongkosin adeknya, jadi harus super hemat.

    ReplyDelete
  13. Emang! Ngerepotin banget nih pacar satu LOL

    Ma-kun: NGGAK BOLEH?? *gembungin pipi*

    ReplyDelete
  14. Oi, udah mau nikah tetep aja ngambekan.

    ReplyDelete
  15. kasian celengdebu. ~susut airmata~
    /eh

    ReplyDelete
  16. kasian celengdebu. ~susut airmata~
    /eh

    ReplyDelete
  17. Begitulah cinta. Deritanya tiada berakhir #eh

    ReplyDelete
  18. Memang tokoh yang ketiban rejeki terus itu cuma Kuma ya? *ditabrak dan dicakar*

    ReplyDelete
  19. Kenki sama Micchi aja udah dapet masalah ya? XDDD Buset deh, ini pasti gara2 jaket Adidas buluk itu berfungsi jadi good luck charm juga deh XDDD

    ReplyDelete
  20. ternyata selain susuk, fungsinya juga sebagai jimat. Sugeeee.

    ReplyDelete
  21. Trus gw juga jadi serius mikirin pestanya kayak gimana LMAO
    Iya, di halaman rumah Keigo juga kayaknya cukup buat nampung orang sekecamatan. XDD

    ReplyDelete
  22. Kuma pasti dapet masalah kalo anakceleng buka mulut gyahahahah

    ReplyDelete
  23. @Icha OMG, Tanuki!! Gue juga baru mikir itu!!!! Nikah yuk!! #loh

    Yah, jangan sampe ketauan lah XDDD

    ReplyDelete
  24. Hayuk! #eh

    Iya kaaaan, hanami aja bisa masa ga bisa buat kondangan? XD BTW musim apa itu nikahnya?

    ReplyDelete
  25. OMAE!

    musim gugur dong, kan musim paling bagus buat nikah.

    ReplyDelete
  26. Lah, hanaminya cuma berapa orang itu LOL Tapi kan rumahnya Atobe sih ya jadi GUEDHI


    Musim gugur. Biar romantis #halah

    ReplyDelete
  27. "daijoubu. Aku yg salah kok" ....... Ma-kun~ org yg mau nikah emang jadi dewasa yaa.. ^ ^ *colek

    ReplyDelete