Sunday, January 2, 2011

[fanfic] AU TotanixMurai - New Year's Eve

Fandom: Kamen Rider Decade
Pairing: Totani Kimito x Murai Ryouta
Rating: G
Warning: BL. AU. OOC.
Disclaimer: None of the characters are mine.
Note: Aduh, maaf, ini gejeh sekali. Jangan bunuh saya.


Ryouta menepuk-nepuk pelan pundaknya dengan kepalan tangan. Helaan nafas meluncur dari hidungnya sementara tangannya yang satu lagi menarik lepas celemek bermotif beruang khas ’La Petit Pattiserie’. Sudah nyaris jam 11 malam saat Ryouta melirik ke arah jam dinding di lorong tangga menuju kamarnya di lantai dua. Toko sudah tutup sejak pukul 10 tadi tapi Ryouta masih harus membantu ayahnya mempersiapkan kue yang akan dibakar esok paginya. Meskipun tahun baru, tetap saja ada pesanan kue yang harus diantar atau diambil sebelum jam sepuluh pagi. Ibunya akhirnya menyuruhnya tidur setelah bertanya kenapa Ryouta tidak pergi keluar di malam tahun baru seperti itu. Ryouta hanya menggeleng sambil tersenyum.

Dia memang tak biasa keluar rumah saat Natal atau Tahun Baru karena toko kue keluarga mereka justru selalu sibuk di musim-musim seperti ini dan Ryouta tak enak kalau tidak membantu. Tapi dia senang karena tiap tahun, ayahnya mengijinkannya melakukan satu hal yang lebih besar. Dulu dia hanya diijinkan membuat hiasan-hiasan dari karamel, coklat atau buah. Tahun ini, ayahnya menyerahkan tugas membuat soft cake untuk bahan dasar. Meskipun masih diawasi dengan ketat. Hatinya bangga dan dia melompat-lompat kegirangan saat ayahnya mengangguk melihat hasilnya.

Menyalakan shower dan berdiri di bawah kucuran air hangat, Ryouta berpikir dia harus berterima kasih pada Kimito. Selama ini dia tak pernah benar-benar punya waktu untuk latihan membuat kue. Kegiatannya di klub tenis sangat menyita waktu dan tiap pulang, Ryouta sudah terlalu lelah untuk mencoba membuat sesuatu. Tapi sejak Kimito datang dan membawakannya macam-macam bahan mentah, Ryouta jadi bersemangat untuk membuat kue. Hanya untuk melihat Kimito melahap hasilnya dengan cepat dan sambil nyengir jahil berkata, ”Okawari!”

Otaknya langsung berputar untuk membuatkan sesuatu untuk temannya itu. Sesuatu tanpa bahan dari Kimito. Tak enak juga kalau terus-terusan diberi hadiah seperti itu, meskipun Ryouta jadi punya banyak ide untuk membuat kue yang belum pernah dicobanya. Tapi kali ini dia benar-benar ingin berterima kasih dan memberi kejutan untuk Kimito. Bibir bawahnya digigit-gigit sambil meluncur ke meja belajarnya dan membuka-buka koleksi resep.

Rambutnya yang masih basah diusap-usap. Kimito tak pernah protes dengan apapun yang dibuat Ryouta dan itu malah membuat Ryouta makin bingung. Apa ditanya saja ya, pikirnya. Tapi kalau begitu, nanti tidak jadi kejutan lagi dan Ryouta tak mau mengganggu karena Kimito sudah bilang kalau tahun baru ini dia banyak pekerjaan. Ada pemotretan untuk majalah yang mengulas perayaan tahun baru dan Kimito diminta jadi modelnya. Ryouta tersenyum geli mengingat ekspresi Kimito yang tampak sebal waktu bercerita.

Saking terlalu asyik melihat-lihat resep, Ryouta baru tersadar ketika dari kejauhan terdengar bunyi dentuman kembang api berbaur dengan dentang bel kuil, lonceng gereja dan suara orang-orang berseru-seru dan letupan petasan.

”Ah, sudah tahun baru ya?” gumamnya sambil menuju jendela dan menyibakkan tirai untuk melihat langit yang jadi terang dengan bentuk warna-warni kembang api. Tanpa sadar, mulutnya terbuka karena kagum dan ikut berseru, ”Tamaa~~”

Setengah jam kemudian, Ryouta akhirnya menutup jendela yang tadi dibukanya agar bisa melihat lebih jelas karena sudah mulai bersin-bersin karena kedinginan. Pesta kembang api-nya juga sudah selesai. Tak ada lagi yang bisa dilihat. Mendadak suasana kembali sunyi dan Ryouta menatap buku resep yang masih terbuka. Sambil menghela nafas, dibereskannya buku tebal itu dan naik ke tempat tidur. Saat hendak menutup mata, tiba-tiba terbersit keinginan untuk mengecek handphone-nya. Benar saja, teman-teman sekolah dan klub-nya mengiriminya ucapan selamat tahun baru. Ryouta membalas satu persatu sambil tersenyum dan sesekali terkikik geli.

Satu pesan datang dari Kapten Yui, berisi ucapan tahun baru dan terima kasih karena sudah bekerja keras di tahun sebelumnya. Juga mengingatkan agar jangan terlalu banyak bersenang-senang karena sebentar lagi pertandingan wilayah. Ryouta baru saja hendak membalas ketika mendengar bunyi ketukan pelan dari arah jendelanya. Dahinya mengernyit dan telinganya otomatis menajamkan pendengaran. Bunyi itu terdengar lagi. Lalu sekali lagi. Ryouta meletakkan handphone-nya dan merangkak menjangkau tirai. Matanya menyipit karena di luar gelap sekali. Dilihatnya sebuah batu kecil menghantam jendelanya. Keningnya makin berkerut dan akhirnya membuka jendela untuk melihat keluar.

Di bawah sana, mata Ryouta samar menangkap siluet sosok jangkung terbalut overcoat panjang dan scarf tebal. Satu tangannya terselip ke dalam saku dan satunya memainkan sebutir kerikil. Ryouta memicingkan mata.

”Kimitooo?” serunya tertahan.

Kimito nyengir. ”Hai.”

Ryouta menjulurkan setengah badannya keluar jendela. ”Sedang apa? Bukannya ada pekerjaan?”

”Boleh masuk? Dingin nih.” balas temannya sambil melompat-lompat kecil.

”Eh? Eh? Ya. Iya! Tentu saja. Sebentar ya! Kubukakan pintu!”

Kimito menggeleng. Ryouta hanya bisa terperangah saat Kimito dengan sigap dan lincah melompati pagar belakang dan mencari pijakan untuk memanjat sampai ke beranda kecil di depan jendela Ryouta. Ryouta buru-buru menangkap tangannya ketika pijakan Kimito terlihat agak goyah dan menariknya masuk.

”Kamu seperti maling saja, masuk dengan cara seperti itu.” Komentar Ryouta sambil menutup jendelanya.

Kimito hanya mengangkat bahu dengan tak peduli sambil tersenyum miring. Ujung hidung dan pipinya bersemu merah karena udara dingin. Ryouta menangkap coat dan scarf Kimito yang dilepas dan dilempar begitu saja oleh si empunya. Celingukan sebentar mencari tempat di kamar berukuran kecil itu, Kimito menghempaskan tubuhnya untuk duduk di atas tempat tidur Ryouta. Ditepuk-tepuknya sisi sebelahnya dan Ryouta pun ikut duduk. Mereka berpandangan sejenak dan tersenyum. Tangan Ryouta terulur, membersihkan salju yang menempel di rambut Kimito.

“Pekerjaannya sudah selesai?” tanyanya sambil melipat kaki.

Kimito mengedikkan bahu. ”Ternyata hanya sebentar. Ambil foto di beberapa spot yang ramai lalu sudah.”

Ryouta mengangguk-angguk lalu bertanya lagi. “Tidak pergi dengan teman-temanmu?”

Satu alis yang tertata rapi terangkat. “Teman yang mana?”

Ryouta mendorong pundak Kimito. ”Teman kampus, teman model, Inoue-kun, siapapun.”

Kimito tertawa. ”Aku terlalu malas ikut-ikut yang seperti itu. Kecuali kalau ada yang bisa kuambil.”

Ryouta mengerutkan kening bingung tapi tak bertanya lebih lanjut. Kimito beringsut, mencari posisi yang lebih nyaman di atas ranjang Ryouta. Punggungnya disandarkan ke tembok dan diambilnya satu bantal Ryouta untuk dipeluk. ”Aku lapar.” ujarnya singkat.

”Eh?”

”Lapar.”

Ryouta tertawa. ”Aku dengar kok. Hmm... sebentar ya. Mungkin masih ada makanan di kulkas.”

”Tidak ada kue?”

Ryouta menggeleng pelan, kelihatan kecewa. ”Hari ini sibuk sekali di toko. Aku tak sempat buat apapun. Yang lain saja, tak apa-apa kan?”

Kimito menggeleng. ”Tak usah saja kalau begitu.”

”Tapi kan Kimi-chan lapar...”

Kimito menukas. ”Tak begitu lapar kok. Duduk sini.” Kimito mengibaskan tangannya supaya Ryouta mendekat. Ryouta menurut dan mengambil tempat di sebelah Kimito. Bahu mereka berhimpitan dan Ryouta menyandarkan kepalanya ke pundak Kimito. Kepalanya terangkat sedikit saat mendengar Kimito menguap.

”Mau menginap di sini?” Ryouta bergumam pelan.

Kimito membenamkan wajahnya ke dalam rambut Ryouta yang masih setengah basah. Wangi strawberry segar menyambutnya. “Kalau boleh...” balas Kimito.

Ryouta tersenyum dan mengecup pipi Kimito dengan penuh sayang. “Tentu saja boleh.”

-----

Happy New Years, people~ ♥

41 comments:


  1. Seperti ini? XDD


    Terus tuh cewek tinggal dipotosop deh. Pokoknya ngedipnya harus gitu ya? XDD

    ReplyDelete
  2. "kamu seperti maling saja."

    . . . . . . . .MEMANG MALING.

    "kecuali ada yang bisa kuambil."

    . . . . . . . .MALING SUMPAH.

    ReplyDelete
  3. Emang dia model merangkap Kaitou Kid Daiki kok, Ryouta *ditembak Diend*

    Ahuuuu~, menghabiskan malam tahun baru dengan kekasih ya, Kimi-chan? Aku iri! Iriiiiiiii~~~~~ XDDDDD --> demikian CURCOR Kazuki

    Jadi pengen Crème brûlée...*random* 9

    ReplyDelete
  4. Celemek motif beruang! CELEMEK MOTIF BERUAAAANNNNGGGG. *melolong*

    Aaaaanggggg mau gigit Ryoutaaaaaaa. Buang saja maling itu, Ryouta-kun! Jatuhkan dari jendela!

    Trus keesokan paginya mereka dipergoki Murai-okaasan? 8D

    ReplyDelete
  5. Gue sebenernya pengen bikin yg nakal tapi kok Ryouta-nya inosen bgt yaaaaa

    ReplyDelete
  6. itu yang kedua GAK BANGET ngedipnya. h0 BANGET *berguling*

    ReplyDelete
  7. Jadi inget kalo Creme Brulee latte udah gak ada di Sbucks *curcor juga*

    ReplyDelete
  8. Nei tuh yang bikin celemek motif beruang kan? Gue cuma mengikuti *buang bodi*

    BUANG SAJA, RYOUTA-KUUUN!!! (nanti saya yang nangkep) *ditendang Diend*

    Ahe.

    ReplyDelete
  9. loh habis tokonya tampak hangat dan lucu, kalau pakai motif bebek nanti jadinya Mittsu.

    Emaknya paling lemot juga, lah maling dibiarkan keluar masuk toko seenaknya.
    hati hati loh kaasan, tahu tahu anakmu hilang.




    nb.
    ADA KAPTEN YUIIII~!!

    ReplyDelete
  10. Tiba-tiba gw pingin nyanyi "Mo Mo Romo, ono maling" XDDDDD

    ReplyDelete
  11. BWAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA!!! *beneran nyaris jatoh dari kursi ngebayangin Ryouta campursari-an*

    ReplyDelete
  12. Malingnya AHLI. Tinggal menghitung hari kapan Murai Mama ngecek kamar Ryouta dan anaknya gak ada di kamar...... atau melihat hal yang lain *cough*

    ReplyDelete
  13. Ada dua oknum di balik selimut lagi begini dan begitu...? 8D;

    ReplyDelete
  14. Intinya anak Amuse semuanya h0? XDDD

    ReplyDelete
  15. ...................They are. Sumpah.













    They really are. XDDD

    ReplyDelete
  16. @Anne: XDDDD THEY ARE!! XDDDD

    @Icha: Begini begitu dan lain-lainnya yang bikin anget di malam musim dingin? 8D

    ReplyDelete
  17. Itu baru SEDIKIT. Ntar, gue harus nyortir hampri 3000 screencaps dulu. *ROFLMAO*

    ReplyDelete
  18. SASUGA NA, ANEKIII~~~ *duduk manis menunggu sambil ngemut lolipop vanilla*

    ReplyDelete
  19. Gw ga kuat itu liat the game 2010. Pure h0. Germonya aja h0.

    ReplyDelete
  20. Tom aja ikutan jadi h0. TOM. TOM yang bengong melulu gitu lho.

    ReplyDelete
  21. Loh justru kebengongan Tom itu daya tariknya. XD

    ReplyDelete
  22. karena bengong jadi terlihat h0? #eh

    ReplyDelete
  23. asal service-nya bagus, saya tidak keberatan *rapiin rambut* Nfu.

    ReplyDelete
  24. sepertinya kalau dengan Tom, mama yang harus agresif atau dia keburu tidur karena cape bengong.

    ReplyDelete
  25. *menyingsingkan lengan baju* Toooooommmmm

    ReplyDelete
  26. Coba pancing dengan rubah cantik kalo bengong.

    ReplyDelete
  27. Nanti rubah cantiknya diajak bobo bareng. NYAM.

    ReplyDelete
  28. Gak kebalik? Rubah cantiknya yg ngajak tidur kan?

    ReplyDelete
  29. kalau dengan Tom, rubah cantiknya yang menemplok.

    ReplyDelete
  30. Mukanya pongo banget sih. Tentu saja rubah cantik akan mendekat karena persis mangsa empuk LOL

    ReplyDelete
  31. Trus pas udah di kasur bobo aja bareng dengan polosnya. Bener-bener bobo doang. XD

    ReplyDelete
  32. SASUGA TOM. No pongo No life!

    masamune: "WOI!"

    ReplyDelete
  33. @Icha: LUCUUUUUUUUUUUU *snuggles in the middle*

    ReplyDelete