Title: Sweets
Author: Panda^^
Fandom: Kamen Rider DCD, Samurai Sentai Shinkenger, TeniMyu *digampar*
Cast: Totani Kimito, Murai Ryouta, Inoue Masahiro dan bintang tamu
Rating: G
Warning: none
Disclaimer: I do not own anyone
Note: karena ngidam es krim dan pengen yang manis2.
"Kau yakin kue-kue di sini enak?" Masahiro bertanya dengan nada skeptis. Kedua tangannya diselipkan ke saku belakang jeans ketat yang memeluk kaki panjangnya dengan sempurna. Kepalanya menengadah, menatap papan nama toko itu dengan tatapan meragukan. "La Petit Pattiserie" terpampang dengan apik di bubungan atas pintu masuk. "Aku belum pernah dengar apapun tentang toko ini."
Yang ditanya hanya mengangkat alisnya. "Tentu saja. Ingat apple pie yang kubawakan dulu? Aku beli di sini."
Masahiro mengangkat bahu. "Yah, memang enak sih. Tori juga suka sekali. Ya sudah, silakan duluan, Totani-san."
Kimito memutar matanya. Dengan santai, didorongnya pintu kaca toko kue itu. Bunyi berdenting terdengar, memberi tanda pada pemilik toko kalau ada pelanggan datang. Masahiro mengikuti temannya masuk. Kimito langsung melenggang ke counter. Seorang perempuan setengah baya sedang melayani seorang pria tinggi besar yang tampak kebingungan memandang deretan jenis kue yang tersaji. Sementara di sebelahnya, seorang anak laki-laki berambut keriting sedang terkikik geli.
"Cream puff itu yang ituu, pops. Payah deh. Beneran nggak tahu ya?" Masahiro mendengar anak itu berujar sambil menunjuk ke arah deretan kue bulat gendut berisi cream. Pria besar yang ternyata ayahnya itu menjitak kepala si anak.
Masahiro hanya nyengir melihat pemandangan itu dan mengalihkan perhatiannya pada temannya yang sudah berbicara pada pegawai toko yang lain. Kimito mencondongkan badannya, nyaris bersandar ke kaca counter. Lengannya menumpu di atas permukaan kaca itu. Pemuda di depannya melakukan hal yang sama di seberang Kimito. Hanya saja, dia harus agak berjinjit karena kakinya tak sepanjang Kimito, apalagi Masahiro.
Meskipun begitu, Masahiro harus mengakui kalau wajah pegawai toko itu manis juga. Matanya berbinar-binar ceria saat berbicara. Senyumnya pun bagus; lebar dan tak dibuat-buat. Tapi, tentu saja masih belum bisa mengalahkan senyum manis Tori, pikir Masahiro sambil mengangkat dagu dengan sombong. Senang karena lagi-lagi menang satu skor dari Kimito.
Pemuda itu melihatnya, mengangguk sopan lalu berbicara lagi pada Kimito. Kimito menoleh, mengibaskan tangannya sebagai isyarat pada Masahiro agar mendekat.
"Ini temanku," Kimito memperkenalkan, mengedikkan kepalanya ke arah Masahiro. "Inoue Masahiro. Inoue-kun, ini anak pemilik pattiserie ini, Murai Ryouta." Tangannya dibuka dan menunjuk yang dimaksud.
Pemuda itu tersenyum lembar sekali lagi, mengangguk pada Masahiro. "Ah, yoroshiku. Teman sekolah?" Perhatiannya ditujukan pada Kimito.
"Teman SMP. Sekarang sih sama-sama model." Jawab Masahiro acuh sebelum Kimito sempat menjawab. "Sekolah di SMP mana?" Tanyanya kemudian.
Mulut pemuda itu, Ryouta, menganga lalu mengerang protes. "Mou, memangnya aku sekecil itu? Aku kelas XI di Hyoutei!" Tukasnya mengoreksi.
"Oh ya? Hyoutei?" Masahiro masih tak percaya.
"Iya." Ryouta mengangguk. "Begini-begini, aku di klub tenis loh." Ujarnya bangga.
"Hoo..."
Ryouta mencibir melihat reaksi setengah tak tertarik itu. Kimito cekikikan dan Ryouta balas merengut padanya.
"Punya kue apa hari ini?" Tanya Kimito mengalihkan pembicaraan sebelum Ryouta benar-benar ngambek.
Ryouta langsung terlihat antusias. "Ah! Kebetulan aku baru saja buat pie. Tapi masih 5 menit lagi baru siap. Tak apa-apa menunggu? Coba kue yang lain saja?" Tawarnya.
Kimito menggeleng. "Aku tunggu saja. Kamu?" Tolehnya pada Masahiro yang tampak tertarik dengan strawberry tartlet. Pemuda itu lagi-lagi hanya mengangkat bahu.
"Kalau begitu, tunggu di sana ya." Ryouta menunjuk ke meja kosong di sudut toko mungil itu. "Mau minum apa?"
"Aku mau Citrus Melba."
"Iced coffee saja."
Kedua jawaban itu datang pada waktu yang bersamaan. Ryouta berkedip, memproses apa yang baru saja didengarnya dan tersenyum lebar. Kepalanya mengangguk tanda mengerti. "Kashikomarimashita."
Masahiro langsung berbalik menuju meja yang ditunjuk Ryouta tadi dan duduk sambil menyilangkan kaki. Dilihatnya Kimito masih berbicara dengan Ryouta. Kimito menyerahkan sesuatu pada pemuda itu dan Ryouta, tampak bingung sejenak tapi langsung tersenyum lebar. Masahiro mengalihkan perhatiannya. Ayah-anak yang tadi baru saja hendak meninggalkan toko saat si anak menoleh dan melihat Masahiro.
"Aaah! Adiknya pacarnya manajer!" Serunya sambil melambaikan tangan dengan ceria karena mengenali Masahiro.
Yang disapa hanya meringis dan balas melambai seperlunya. Sang ayah memandang dengan penuh ingin tahu sebelum mereka pergi.
"Siapa?" Tanya Kimito sambil menghempaskan pantat ke kursi. Kakinya juga disilangkan dengan santai.
"Teman pacarnya Kazu-nii." Jawabnya sekenanya dan Kimito hanya mengangguk-angguk dengan penjelasan singkat tapi rumit itu.
Tak berapa lama, Ryouta muncul membawakan minuman mereka beserta dua piring pie.
"Ini Alaskan Snow Pie. Sudah diuji coba oleh ayahku, jadi rasanya benar-benar bisa dijamin." Ujar Ryouta berkelakar.
Kedua tamunya menatap pie berlapis meringue kecoklatan itu. Kimito langsung mengambil garpu dan memotong. Ternyata di dalamnya ada lapisan es krim raspberry. Dikunyahnya pie itu dan matanya tertutup karena nikmatnya perpaduan renyah kacang almond, harum kayu manis, getir raspberry dan manis meringue di dalam mulutnya. Ryouta menarik kursi, menanti dengan antusias.
"Enak." Ujar Kimito sambil meraih suapan kedua. Potongannya kali ini lebih besar.
Masahiro mengangguk-angguk setuju. "Enak sekali."
Ryouta tersenyum puas.
"Bungkuskan dua ya." Masahiro berujar lagi sembari berpikir dalam hati kalau Tori juga pasti akan suka sekali kue ini. Cemilan malam ini kalau Masahiro berkunjung ke apartemennya nanti.
Ryouta tertawa dan mengangguk. "Boleh. Kimi-chan juga?" Tanyanya pada pemuda berambut panjang yang sejak tadi hanya sibuk mengunyah.
Kimito menggeleng. "Aku mau tambah." Kimito mengangsurkan piringnya yang sudah kosong, hanya menyisakan remah-remah kecil di atasnya.
"Kuambilkan ya." Ryouta terkikik senang lalu beranjak pergi. Tepat saat itu terdengar bunyi berdenting dan dua orang gadis memasuki toko itu. Ryouta langsung menyambut mereka dengan ramah.
Masahiro memotong jadi dua potongan terakhir pie di hadapannya. "Ne."
Kimito menoleh, sejak tadi memperhatikan Ryouta yang sekarang sedang melayani dua gadis tadi. Tangannya terangkat, merapikan ujung-ujung rambut yang masih agak lengket karena hair spray.
"Anak itu yang buat kue ini?"
Kimito mengangguk lalu mengangkat alis. "Sekarang baru percaya omonganku soal toko ini?"
Masahiro terkekeh. Diambilnya Citrus Melba-nya dan menyesap pelan. "Tapi, kamu tahu toko ini dari mana?"
Kimito mengangkat bahu. "Sekedar lewat."
"Untung saja kue-kuenya enak." Tukas Masahiro.
"Yah," Kimito mengangkat gelasnya lalu melirik ke arah Ryouta yang masih sibuk di belakang counter. Sudut-sudut bibirnya terangkat membentuk senyum simpul penuh arti. "Aku kan memang suka yang manis-manis."
-----
Alaskan Snow Pie: allrecipes.com/Recipe/Alaskan-Snow-Pie/Detail.aspx
"Aku kan memang suka yang manis-manis."
ReplyDeleteOh, begitu. Emang Ryouta manis banget ya, Kimi-chan. Enak buat dikoleksi. XDDD
Ahuhuhu enak juga buat dicolek dan dicicip :p
ReplyDeleteBuat oleh oleh ke apartemen sensei ya, Ma-kun? Aih, manisnya.
ReplyDelete"SMP mana?"
Ma-kun tega! SD TAHU! *guling guling*
Eeeeeeeeehhhh manisnyaaaaaaa!!!! *berguling-guling*
ReplyDeleteIya, Ryouta manis yaaa Kimi-chan? Udah pernah dicicipi? >:D
Yuk, yuk ke jakarta, nanti gue bikinin itu alaskan snow pie *angkat2 alis*
ReplyDelete@Nei: gyahahahahahaha Murai mungil dan tampak enak diuyel2
@Icha: pengen banget nyicipin tapi belum kesampean? >:D
Udah pernah tapi baru dijilat-jilat doang XDDD
ReplyDeleteMurai mungil dan maniiiis yaaaa?
ReplyDeleteMurai mungil dan maniiiis yaaaa?
ReplyDeleteawww... aku juga suka yang manis2 kok... ~gelandotan~
ReplyDelete