Title: Sexy
Author: Panda^^
Fandom: DCD/Shinkenger
Pairing: Inoue MasahiroxMatsuzaka Tori
Warning: Stensilan
Rating: NC-17
Disclaimer: Character are not mine.
Note: lemes-lemes bikin stensilan itu namanya bunuh diri.
Sota-sensei menopang dagunya sambil mengamati rekan sejawatnya yang sedang makan di depannya.
"Ne, Kubota-sensei." Sota memanggil rekannya yang duduk di sebelah kirinya. Matanya masih menatap dokter muda yang sekarang memandangnya dengan bingung karena diperhatikan terus.
Kubota-sensei menyahut. "Ada apa, Sota-sensei?"
"Akhir-akhir ini Matsuzaka-kun terlihat makin seksi ya?"
Mendengar itu, Tori nyaris tersedak teh hijau yang sedang diminumnya. Kubota ikut menatapnya. Kepalanya dimiringkan ke kiri.
"Hmmm..."
"Sota-sensei!" Seru Tori dengan wajah merah.
"Iya kan? Rasanya bagaimanaaaaa begitu." Sota mengacuhkan Tori dan menyikut lengan Kubota-sensei yang sekarang ikut mengangguk-angguk.
"Sepertinya ada hubungannya sama adikmu ya?" Sota mengangkat alis.
Kubota mengerutkan dagu. "Hmmm. Menurutmu begitu? Bisa jadi ya. Ahahahaahhahaha! Masahiro benar-benar sudah dewasa ya!"
"Chotto, Sensei berdua ini apa-apaan sih? Saya sama sekali tidak seperti itu. Kubota-sensei juga, kenapa bicara seperti itu tentang adik Anda sendiri?" Wajah Tori makin memerah dan karena merasa sangat malu, dia buru-buru meneguk habis teh-nya dan berlalu pergi setelah membungkuk hormat pada dua seniornya.
Sota hanya nyengir lebar melihat punggung Tori yang menjauh. "Lucunyaaaa."
Kubota ikut nyengir. "Matsuzaka memang terlalu bagus untuk Masahiro. Aku heran kenapa mereka bisa bertahan selama ini. Apalagi bocah tengil itu kan gampang bosan."
Sota mengangkat alisnya. "Aku boleh ikut jadi panitia persiapan pernikahannya?"
Kubota terbahak-bahak.
-----------------
"Kamu memang seksi sekali, kok." Ujar Masahiro sambil menindih Tori, yang berbaring di sofa kamar Masahiro, yang baru saja menceritakan kejadian saat makan siang tadi sambil merengut. Masahiro tak tahan untuk tidak menciumnya.
Tori masih merengut dan membalas ciuman Masahiro dengan setengah hati. Direnggutnya kerah kemeja yang dikenakan Masahiro. "Mou. Memangnya Masahiro tak pernah terganggu kalau dibilang begitu?"
Masahiro mengangkat alisnya. "Itu kan kenyataan." Ujarnya sombong.
"Tidak cemburu meskipun ada orang lain yang bilang aku seksi?" Tori memilin-milin sejumput rambut di dekat pelipis Masahiro.
"Yah, tentu saja setelah ini aku akan menghajar Sota dan Aniki." Ujar Masahiro sambil mengelus-elus sisi badan Tori.
Tori menggeliat geli. Diangkatnya wajahnya, minta dicium lagi. "Aku serius." Katanya lagi saat Masahiro menjilat bibirnya.
"Aku juga." Jawab pemuda yang sepertinya sudah nyaman sekali berbaring di atas Tori itu. "Orang bilang aku sombong. Tapi aku memang punya banyak hal untuk kubanggakan. Kamu salah satunya. Aku selalu ingin bilang ke setiap orang yang melirikmu untuk jangan macam-macam karena kamu pacarku. Aku ingin bilang kalau pacarku terlihat seksi kalau sedang cemberut seperti ini." Masahiro mengecup bibir Tori tiap akhir kalimat. "Lebih seksi lagi kalau sedang bercinta denganku, menatapku dengan pandangan redup dan penuh nafsu, memohon supaya aku bergerak lebih cepat, lebih keras, lebih dalam." Kali ini suara Masahiro berubah parau.
"Suaramu saat mengerang nikmat waktu aku menghisapmu atau ekspresimu saat aku memasuki tubuhmu, juga saat kamu menatapku dalam-dalam dan bilang kalau kamu mencintaiku dan membuatku meledak di dalam." Tangan Masahiro mulai meraba kemana-mana dan tahu-tahu Tori mendapati dirinya sudah tidak pakai celana.
Tori mengerang.
"Iya, seperti itu. Seksi sekali." Goda Masahiro sambil menyentuh kemaluan Tori yang mengeras karena kata-katanya.
"Masahiro..." Tori tersengal. Pinggulnya terangkat, mencari kehangatan tangan Masahiro.
"Hmm?" Masahiro menatapnya. Memperhatikan bagaimana deretan gigi putih Tori menggerut bibir bawah. Perubahan ekspresinya dari merajuk jadi luar biasa terangsang. Ibu jari Masahiro membuat gerakan memutar di ujung kemaluan Tori, menyebarkan cairan bening yang mulai terbentuk ke kulit Tori dan tangan Masahiro.
Tangan Tori mencengkeram kemeja Masahiro di bagian dada dan mendesis saat dua jari Masahiro menekan satu titik. Rasanya dia tak bisa bernapas selama beberapa detik sebelum kembali mengerang. Masahiro hanya menyentuh bagian ujung kemaluannya, seperti tak berniat menyentuh bagian bawah atau pangkal kemaluannya.
"Unh...jangan...jangan di situ...saja... Ma-kun... Mmh..."
Masahiro tersenyum nakal. Semua hal yang dikatakannya barusan memang benar. Dan pemuda nakal itu malah melepaskan tangannya, tertawa saat Tori mengerang protes. Digodanya Tori lagi dengan menggigit lembut bibir Tori. Karena gemas, Tori langsung balas memagut bibir Masahiro dan menciumnya penuh nafsu.
"Di ranjang?" Gumam Masahiro.
Tori menggeleng. Didorongnya Masahiro menjauh dan sambil menggeram pelan, Tori memutar tubuhnya, berbaring tengkurap. Sambil menumpu berat badannya dengan kedua lengan, Tori mengangkat pinggulnya. Beringsut pelan sampai dirasakannya kemaluan Masahiro berdenyut pelan dan hangat di celah pantatnya.
Kepala Masahiro berasap. Oke, dia meralat dirinya sendiri, yang ini jauh lebih seksi dari apapun juga. Jakun Masahiro bergerak pelan. Kerongkongannya terasa kering. Punggung Tori yang ramping dan kecoklatan, pantatnya yang mulus dan mengundang untuk dicubit, Masahiro kehilangan kemampuan untuk bernafas. Tori menggerakkan pinggulnya dengan berirama seperti layaknya ketika Masahiro sudah berada di dalam tubuhnya. Dia menoleh dan memandang Masahiro melalui bahunya.
"Hayaku." Bisiknya memberi perintah.
Masahiro tak bisa berbuat apapun kecuali menurut dan membenamkan tubuhnya dalam-dalam. Mereka mengerang panjang. Kedua tangan Masahiro menggenggam pinggul Tori dan tanpa buang waktu, Masahiro mulai bergerak. Cepat dan keras. Tori menggapai kemaluannya sendiri dan mulai menyentak dan menekan sesuai irama pantatnya bertemu paha Masahiro.
"Ma-kun..." Erangnya. "Ma-kun..."
Tak butuh waktu lama untuk mereka mencapai klimaks. Masahiro hanya perlu bergerak dari angle yang berbeda, memastikan dia menyentuh titik sensitif Tori dan semuanya berubah putih diiringi erangan dan lenguhan panjang yang sekilas terdengar seperti nama mereka masing-masing.
-------
Mereka pindah ke ranjang Masahiro tak berapa kemudian. Berbaring berhadapan, sesekali berbagi kecupan lembut.
"Aku hanya ingin dibilang seksi oleh Masahiro." Ujar Tori.
Masahiro mengecupnya. "Aku akan menghajar Aniki malam ini juga begitu dia pulang."
Gw baca ini di bemo. Dan rela bilang ke supirnya gw bayar dua kursi.
ReplyDelete. . . .
OH EM JI. OH EM JI.............
ReplyDeleteApa2an itu kalimat terakhir! Ma-kun kau manis sekali! MANIIIIISSSSSSSSSSSSSSS!!!! & LIAR! *gelundungan di kasur*
Anjrit gw mimisan. Huwowowowo.
ReplyDeleteGosong part ke.....ke berapa ini? Bahkan gw udah ga inget =))
ReplyDeleteTori, bener kok, kamu seksi =3
Buat apaaaa? *glundungan*
ReplyDeletebiar ga ada yg ngintip, tau. dan biar gw bisa berasap dg puas!
ReplyDeleteGu, gue jadi makin gemes sama pasangan ini! Seme tsundere dan uke yandere~
................Pulang-pulang dikasih ini. Bentar, gue butuh cold shower lagi. Anjrit.
ReplyDelete*bangun tidur*
ReplyDeleteEh, banyak orang ya *nyengir*
@uchihaneitai XDDDDDDDDDDDDD serius luuuu? Bayar dua kursi? XDDDD
@Anne: hihihihihi kan pas banget lu sambil mandi sore huhahahaha
*gelundungin Riri*
sering2 aja bikin beginian, kk Panda, biar aneki rajin mandi.
ReplyDelete*langsung telepon PMI* maaf, ada persediaan darah golongan B???
ReplyDeleteEntah kenapa saya mendengar 'Vanilla'nya Gack waktu sampai bagian 'hayaku', ahem~ mari mandi air dingin XD
ReplyDeletekalau masuk ke AU dua orang ini memang harus sering-sering mandi sih...
ReplyDeleteMandi empat sehat lima sempurna XP
ReplyDeleteCoba kaju mikirnya sedikit nyerempet pasangan ini, dia ga perlu uring2an, paling banter diracuni Takumi. . . . *nod.nod*
di AU Kazukinya terlalu. . . . . .tua. /plak
ReplyDeleteDan Takuya terlalu muda XP
ReplyDeleteKaju harus sering2 les ke adheknya ato Takuya bakal tetep lucu dan bukan seksi XD *plak.plak*